Jayapura (Antaranews Papua) - Sekitar 1.300 an pria dewasa yang sebagian besar tersebar di Kota Jayapura, Papua, mengikuti program sirkumsisi (sunat) menggunakan alat `prepex`.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Papua Constant Karma di Jayapura, Sabtu, mengatakan minat pria di Papua untuk sirkumsisi meningkat karena pendekatan secara keagamaan terus dilakukan sehingga masyarakat mengetahui pentingnya sunat dari aspek kesehatan.
"Masyarakat semakin menyadari pentingnya sunat bagi laki laki karena terkait kesehatan," ujarnya dsembari mengatakan pihaknya bekerja sama dengan RSUD Jayapura telah menyediakan klinik bagi masyarakat yang mau disunat dengan menggunakan alat "prepex".
Prepex merupakan salah satu cara sunat menggunakan sejenis karet yang saat pemasangan tidak menimbulkan rasa sakit dan hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit.
Bagi yang ingin disunat menggunakan prepex, silahkan datang ke klinik bekas IGD RSUD Dok Dua setiap hari Selasa, Rabu dan Jumat, tanpa dipungut biaya.
Menurut dia, program sirkumsisi menggunakan "prepex" dimulai sejak 2015 lalu setelah diberi bantuan oleh Bill Clinton Foundation melalui Clinton Health Acces Initiative (CHAI) sebanyak 1.800 unit.
Harga per unit mencapai 25 dolar Amerika dan bahannya habis pakai.
Selain di Kota Jayapura, alat tersebut bisa dipasang di Nabire dan Wamena, karena tenaga medisnya sudah dilatih terlebih dahulu, dan menyusul Merauke yang akan segera dilatih.
Mantan Sekda Papua itu menambahkan, pihak terus menyosialisasikan pentingnya sunat karena dapat menekan menyebaran penyakit seksual termasuk HIV.
"KPA Papua akan terus mengandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat agar makin banyak pria di Papua yang mau disunat demi kesehatannya pribadi," ujar Karma.

