Jayapura (Antaranews Papua) - Gubernur Papua terpilih Lukas Enembe menyatakan mendukung Jokowi untuk kembali menjadi Presiden pada Pilpres 2019 karena berhasil membangun serta menjadi satu satunya pemimpin yang delapan kali berkunjung ke Papua.
"Saya akan memerintahkan seluruh rakyat di Papua untuk memilih Jokowi dalam Pilpres 2019 dan siap `bungkus suara` untuk beliau," kata Lukas Enembe seusai rapat pleno terbuka KPU Papua dengan agenda penetapan pasangan calon terpilih pemilihan gubernur dan wakil gubernur Papua di Jayapura, Senin.
Ia mengatakan selaku pimpinan partai ia siap mendapat dan menerima sanksi terkait pilihan pada Pilpres 2019.
"Ini sesuai nurani, karena Jokowi satu satunya Presiden yang sudah delapan kali berkunjung ke Papua," ujarnya.
Selain itu, selama masa kepemimpinan Jokowi, rakyat di Papua sudah merasakannya dengan meningkatnya infrastruktur sehingga akses antardaerah semakin terbuka.
Dukungan terhadap Jokowi pada 2019 sudah disampaikan kepada Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan dan akan menyerukan seluruh rakyat di Papua memilih Jokowi sebagai Presiden, kata Enembe yang didampingi Ketua KPU Papua Theodorus Kossay dan Ketua Bawaslu Mettu Infandy.
Ia mengaku siap menerima sanksi selaku Ketua DPD Partai Demokrat Papua.
Ketika ditanya program kerjanya mendatang, Enembe mengatakan akan mengfokus pada pembangunan infrastruktus khususnya menyelesaikan sarana persiapan PON 2020.
Selain itu pembangunan jalan penghubung antarkabupaten juga akan diprioritaskan, kata Lukas Enembe.
Pasangan gubernur Lukas Enembe-Klemen Tinal berhasil meraih 1,3 juta suara, sedangkan Jhon Wempi Wetipo-Habel Suwae memperoleh 932 ribu.
Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav Urbinas menggatakan 180 personel disiagakan untuk mengamankan pelaksanaan rapat pleno terbuka KPU Papua yang berlangsung di Abepura.
Berita Terkait
Yusril: Putusan MA bukan perkara menang kalah Jokowi-Ma'ruf di pilpres 2019
Rabu, 8 Juli 2020 18:44
Lemhannas sebut potensi konflik perpecahan pasca-pilpres 2019 mulai mereda
Selasa, 5 November 2019 16:31
Pengamat: Negara Indonesia butuh oposisi konstruktif
Senin, 15 Juli 2019 11:14
Wapres JK apresiasi kebesaran hati Jokowi-Prabowo untuk bertemu
Senin, 15 Juli 2019 11:05
Yusril Ihza Mahendra: Tidak mungkin MA sidangkan kasasi Prabowo-Sandi
Rabu, 10 Juli 2019 23:17
Cak Imin mengincar posisi Ketua MPR
Minggu, 30 Juni 2019 20:33
Menanti rekonsiliasi Jokowi-Prabowo pascaputusan MK
Minggu, 30 Juni 2019 17:09
Yusril: Tanpa kehadiran Prabowo-Sandi penetapan presiden terpilih tetap sah
Minggu, 30 Juni 2019 16:15