Palu (Antaranews Papua) - Relawan tenaga kesehatan untuk menangani pascabencana di Palu hingga Minggu, 7 Oktober, sebanyak 1.117 orang yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, perawat, dan tenaga medis lainnya.
Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto di Palu, Minggu mengatakan 1.117 tenaga kesehatan tersebut akan dikerahkan untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil yang terdampak gempa.
"Dokter spesialis sudah 112 orang. Paling banyak kelompok bedah, bedah tulang, bedah umum, bedah saraf, anestesi, radiologi juga ada, beberapa yang lain juga ada," kata Yurianto.
Yurianto juga mengatakan sebanyak 10 rumah sakit sudah aktif dan bisa melakukan tindakan operasi menggunakan fasilitas medis. Sedangkan ruang operasi yang tersedia saat ini yakni sebanyak 15 kamar operasi.
Dengan tenaga dan fasilitas kesehatan tersebut, Achmad Yurianto mengatakan tim kesehatan sudah lebih leluasa dalam melakukan tindakan operasi, baik yang darurat atau pun terencana.
Hingga kini tim kesehatan dalam tanggap bencana Sulawesi Tengah sudah menjangkau hampir dari seluruh wilayah terdampak gempa. "Hanya satu kecamatan di Danau Lindu, tapi hari ini dijangkau dengan helikopter," kata Yurianto.
Dia juga menjelaskan sebanyak 50 Puskesmas yang berada di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala, sudah beroperasi dengan dibantu oleh relawan tenaga kesehatan.