Kontingen asal Sulawesi Tengah siap mempertahankan rekor juara pada cabang olahraga atletik lompat jauh pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2021 yang berlangsung di Provinsi Papua November mendatang.
Kepala Pelatih cabang olahraga Atletik Sulawesi Tengah Irvan Potabuga di Palu Rabu mengatakan upaya mempertahankan rekor juara itu merupakan satu keharusan untuk meningkatkan status peringkat nasional.
Oleh karena itu, kata dia, untuk mempertahankan rekor tersebut perlu didukung dengan kesiapan yang matang seperti peningkatan fisik dan konsistensi jarak lompatan yang dihasilkan dalam setiap sesi latihan.
"Tentu dengan perkembangan ini, kami yakin medali emas masih akan memihak kepada Sulteng, sekaligus rekor tersebut masih akan berada di tangan atlet asal daerah ini yakni Mohamad Farid penyandang tuna rungu," ucap Irvan.
Ia menjelaskan setiap sesi latihan, rata-rata jauh lompatan yang dihasilkan oleh Farid berada pada jarak tidak kurang dari enam meter 50 centi.
"Artinya, terpaut sedikit dari rekor yang pernah diciptakannya pada Peparnas di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat yakni enam meter 59 centimeter saat meraih medali emas," ujarnya.
Sedangkan di nomor lari 100 meter, Sulawesi Tengah akan diwakili Saskia pada ketunaan netra dengan catatan waktu mendekati limit sebagai peraih medali, 14 detik.
"Berdasarkan catatan prestasinya pada Peparnas tahun 2012 dan 2016, Saskia berhasil menyabet medali perunggu," ujar Irvan.
Ia juga menaruh harapan pada masing-masing atlet lainnya yang akan berlaga di nomor lari 400 dan 1.500 meter putra dengan jumlah keseluruhan atlet di cabang olahraga itu kurang lebih delapan orang.
Selain atletik, cabang olahraga renang tidak mau ketinggalan mempertahankan rekor juara di Papernas 2021 pada kelas tuna rungu dan tuna grahita.
Pelatih cabang olahraga renang Sulawesi Tengah untuk Peparnas Amiluddin menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan dua atlet atas nama Sofyan penyandang tuna rungu dan Fitriani penyandang grahita bertanding di dua nomor sekaligus yakni gaya punggung jarak 50 meter, dan gaya bebas 50 meter.
Hingga pekan terakhir pemusatan latihan, kata dia, catatan waktu diraih Fitriani pada gaya dada 53 detik, sedangkan catatan waktu yang harus diraih sebagai standar peraih medali putri yakni 49 detik.
"Kami tetap optimis Fitriani bisa memperbaiki catatan waktunya. Sedangkan Sofyan, kami terus menggenjot catatan waktunya hingga posisi optimal," demikian Alimuddin.