Timika (ANTARA News Papua) - Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) PT Pertamina di Bandara Mozes Kilangin Timika, Papua, membutuhkan penambahan dua tanki penampung bahan bakar avtur masing-masing berkapasitas 500 kiloliter.
Kepala Operasi DPPU Mozes Kilangin I Made Wena di Timika, Kamis, mengatakan bahwa kedua tanki penampung avtur tersebut diharapkan dapat segera dibangun tahun ini.
"Kami sudah mengajukan penambahan dua tanki masing-masing berkapasitas 500 kl. Mudah-mudahan bisa terealisasi," kata Made.
Selain tanki penampung avtur, pihak DPPU Mozes Kilangin juga mengusulkan penambahan satu unit mobil refueler untuk pengisian avtur ke pesawat terbang di Bandara Timika.
Saat ini DPPU Mozes Kilangin mengoperasikan empat unit mobil refueler.
Tanki penampung avtur di DPPU Mozes Kilangin saat ini tersedia sebanyak delapan unit, masing-masing berkapasitas 23 kl.
Wena mengatakan kebutuhan bahan bakar avtur untuk menunjang penerbangan di Bandara Mozes Kilangin Timika kini per hari rata-rata mencapai 80 kl.
Pertamina menyediakan dua unit tanki penampung avtur di Pelabuhan Jober Paumako, Distrik Mimika Timur, masing-masing berkapasitas 1.000 kl untuk kebutuhan hingga 20 hari ke depan.
Setiap hari bahan bakar avtur diangkut menggunakan mobil tanki dari Depo Jober Paumako menuju DPPU Mozes Kilangin dengan jumlah pengiriman sebanyak 96 kl hingga 100 kl.
"Stok avtur baik di Depo Jober Paumako maupun di DPPU setiap saat kami laporkan Pertamina Regional Maluku-Papua di Jayapura. Sampai sekarang tidak ada kendala dalam hal stok avtur di Timika," jelasnya.
Wena mengatakan permintaan avtur untuk penerbangan di Bandara Mozes Kilangin Timika masih fluktuatif, mengingat arus penerbangan di wilayah itu yang sangat bergantung pada kondisi cuaca.
"Tidak setiap hari permintaan avturnya tinggi sekali karena kadang-kadang pesawat terutama yang pedalaman tidak bisa terbang akibat kondisi cuaca buruk. Belum lagi kalau hari Minggu tidak ada penerbangan pesawat perintis ke pedalaman. Tapi rata-rata sehari sekitar 80 KL," jelasnya.
Pertamina baru mengoperasikan DPPU di Bandara Mozes Kilangin Timika pada akhir 2015 setelah melalui perjuangan cukup panjang oleh Pemkab dan DPRD Mimika.
Selama puluhan tahun, penyediaan bahan bakar avtur maupun pengisian avtur ke semua pesawat yang beroperasi di Bandara Timika dilakukan oleh PT AVCO, perusahaan subkontraktor PT Freeport Indonesia yang mengelola Bandara Mozes Kilangin Timika.
Kini hampir seluruh maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Timika menggunakan avtur yang disediakan Pertamina.
"Sekarang semua operator penerbangan sudah menggunakan avtur yang disediakan Pertamina, termasuk pesawat Airfast (pesawat milik PT Freeport yang dikelola PT Airfast) jenis twin otter. Kalau helikopter Airfast dan pesawat MD Airfast, handling minyaknya masih ditangani oleh PT AVCO. Kami hanya menyuplai minyaknya. Dulu mereka datangkan sendiri minyak dari Surabaya. Ini sudah berlangsung sekitar delapan bulan," jelas Wena.
Mantan Kepala Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Mozes Kilangin Setyani Mahendra mengakui aktivitas penerbangan di Bandara Timika kini semakin sibuk.
"Dalam rentang waktu dua bulan terakhir, trafic penerbangan di Bandara Timika sangat tinggi, lebih dari 200 penerbangan terutama saat menjelang Natal dan Tahun Baru," kata Mahendra yang kini menjabat Kepala Bandara Kelas II Dekai, Kabupaten Yahukimo.
Ia berharap semua pihak terkait benar-benar memperhatikan aspek keamanan, keselamatan dan kenyamanan penerbangan di Bandara Timika sehingga bisa meminimalisasi insiden.