Jayapura (ANTARA) - Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan meresmikan Jembatan Merah Holtekamp pada Maret 2019.
"Rencana peresmian ini bersamaan dengan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Provinsi Papua pada Maret," katanya di Jayapura, Kamis.
Menurut Lukas, kontraktor Jembatan Merah Holtekamp yakni PT PP akan segera menyelesaikan pembangunan infrastruktur tersebut, termasuk dengan pengaspalannya.
"Tugas dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua ini sudah memasuki tahap akhir untuk membangun Jembatan Merah Holtekamp melalui dana APBD," ujarnya.
Dia menjelaskan sedangkan pengaspalan jalan dari ujung Pantai Hamadi menuju Jembatan Merah Holtekamp ini, anggaran yang digunakan masih berasal dari APBN, dan diharapkan dapat lebih cepat terselesaikan.
"Kami berharap agar PT PP segera menyelesaikan apa yang belum tuntas dikerjakan, dan yang sudah dikerjakan dapat lebih dimaksimalkan lagi," katanya lagi.
Sekadar diketahui, Jembatan Holtekamp memiliki panjang 1.328 meter, terdiri dari panjang jembatan utama 433 meter, dan jembatan pendekat sepanjang 895 meter, di mana untuk aksesnya dibangun 400 meter jalan ke jembatan pendekat arah Hamadi dan 7.410 meter arah Holtekamp.
Jembatan ini terdiri dari dua bentang utama dengan pelengkung baja, masing-masing panjang bentangan 150 meter, tinggi 20 meter, dan berat 2.000 ton.
Berita Terkait
Pemprov Papua Tengah atasi putusnya jalan trans di Paniai
Jumat, 26 April 2024 16:55
Karantina Papua Selatan awasi masuknya bibit tebu asal Australia
Jumat, 26 April 2024 15:12
DAPD Papua tingkatkan minat baca masyarakat melalui ruang pojok digital
Jumat, 26 April 2024 15:03
Pemprov Papua bangun fasilitas layanan internet di 32 lokasi pada 2024
Jumat, 26 April 2024 15:00
Pemprov Papua ajak warga peduli hutan mangrove Kota Jayapura
Kamis, 25 April 2024 21:22
Melihat upaya pemerintah meningkatkan ekonomi Nelayan di Papua
Kamis, 25 April 2024 13:46
Pemprov Papua sebut RTRW salah satu upaya lindungi hutan
Kamis, 25 April 2024 13:26
Pemprov: 126 pokmaswas bantu awasi laut di Papua dari penggunaan peledak
Rabu, 24 April 2024 15:05