Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Budi Kemuliaan di Jakarta Pusat hingga Kamis pagi pukul 10.00 WIB telah menerima 188 korban, akibat aksi 22 Mei 2019 yang berakhir dengan kericuhan.
"Sebanyak 188 korban, tiga diantaranya dirujuk, satu meninggal. Yang meninggal dikirim ke RSCM. Sebagian besar adalah warga DKI Jakarta," ungkap Direktur Pelayanan Medis RS Budi Kemuliaan Muhammad Rifky di Jakarta Pusat, Kamis.
Menurut Rifky, korban yang dirawat di RS Budi Kemuliaan adalah semuanya berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia dewasa. Hanya satu yang diperkirakan berusia sekitar 16-17 tahun.
"Sebagian besar dewasa, hanya satu yang antara 16-17 tahun. Hampir semua berjenis kelamin laki-laki," ujar Rifky.
Mengenai data korban, pihak rumah sakit sudah mengumpulkan data hampir semua korban yang dirawat. Namun, ada beberapa orang yang datanya masih belum terverifikasi.
"Kan kita data, KTP dan lain-lain. tapi namanya korban, ada beberapa yang tercecer, identitas mereka," ujarnya.
Suasana di sekitar RS Budi Kemuliaan hingga Kamis pagi, berjalan normal dengan kendaraan sudah melewati Jalan Abdul Muis dan Jalan Budi Kemuliaan seperti biasa.
Berita Terkait
22 korban peserta unjuk rasa dilarikan ke RS Budi Kemuliaan
Rabu, 22 Mei 2019 21:33
Jumlah tersangka ricuh 21-22 Mei bertambah sembilan orang
Jumat, 19 Juli 2019 20:54
Amnesty International Indonesia desak Polri ungkap pelaku ricuh 21-23 Mei
Senin, 8 Juli 2019 17:37
Polri jelaskan ciri-ciri penembak Harun korban ricuh 22 Mei 2019
Jumat, 5 Juli 2019 17:31
Hasil autopsi remaja korban kericuhan 22 Mei ditemukan luka tembak
Kamis, 30 Mei 2019 19:31
Usma, korban ricuh 22 Mei bertemu Presiden Jokowi
Senin, 27 Mei 2019 12:03
Polri periksa 41 tersangka ricuh 22 Mei yang diduga berafiliasi dengan ISIS
Minggu, 26 Mei 2019 12:08
Polri bentuk tim pencari fakta selidiki korban anak ricuh 22 Mei 2019
Sabtu, 25 Mei 2019 18:40