Palembang (ANTARA) - Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Selatan (Sumsel) bersama warga Kota Palembang shalat ghaib untuk korban meninggal pada tragedi kerusuhan di Wamena.
Shalat Ghaib dilaksanakan di Masjid Ar-Raiyah Palembang, Jumat, turut hadir berbagai perwakilan komunitas dan perguruan tinggi yang satu hari sebelumnya sudah berkonsolidasi untuk menggalang Gerakan Aksi Sumsel Peduli Wamena.
"Sudah sepantasnya warga Sumsel atau khususnya Palembang peduli terhadap tragedi yang terjadi di Wamena," kata Humas ACT Sumsel, Hening.
Menurut dia, kerusuan di Wamena merupakan isu kemanusiaan yang besar karena sudah banyak berjatuhan korban khususnya warga pendatang, tercatat sebanyak 33 orang meninggal dunia, 70 orang mengalami luka-luka dan ribuan warga mengungsi ke luar Papua untuk menyelamatkan diri.
Ribuan warga tersebut, jelas dia mengungsi di Jayapura dengan fasilitas seadanya, sehingga ACT langsung hadir untuk memfasilitasi masyarakat dengan memenuhi kebutuhan logistik, medis dan psikoterapy.
"ACT akan terus bersama pengungsi disana sampai bisa kembali ke daerah asalnya dengan selamat, kami juga mengajak masyarakat agar membangun kembali semangat mereka sampai hilang rasa trauma yang mereka rasakan," ungkap Hening.
Ia menerangkan, hingga saat ini masih ada sekitar 2.500 warga yang terjebak di posko pengungsian di Wamena dengan kondisi serba terbatas, ACT sendiri telah membuka posko kemanusiaan untuk layanan medis, posko media, crisis center, dan layanan makan gratis.
Selain itu, ACT juga bekerjasama dengan maskapai penerbangan untuk menyewa satu unit pesawat khusus untuk menerbangkan ratusan pengungsi dari Jayapura ke Sumatera Barat.
Melalui Gerakan Aksi Sumsel Peduli Wamena, ACT mengajak seluruh masyarakat ikut serta mendoakan para korban di Wamena dan turut peduli dengan memberikan bantuan terbaik melalui rekening BNI Syariah ( 66 0000 5505) atas nama Aksi Cepat Tanggap, konfirmasi dapat menghubungi kontak 081369007979.