Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara tengah fokus menangani pengungsi korban kerusuhan dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua agar tidak menimbulkan keresahan.
Gubernur Sultra Ali Mazi di Kendari, Senin, mengatakan pendataan jumlah korban diperlukan sebagai bahan pengambilan langkah-langkah penanganan.
"Hingga saat ini pemerintah belum memiliki data akurat tentang jumlah eksodus yang tiba di daerah ini. Segera akan dikoordinasikan dengan para bupati/walikota di daerah kedatangan para eksodus," kata Ali Mazi usai pelantikan anggota DPRD Sultra.
Ali mengimbau warga Sultra yang ada di Papua tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah dan aparat keamanan untuk keselamatan.
"Informasi bahwa Papua, khususnya di Wamena berangsur kondusif. Warga Sultra yang ada di Papua agar bersabar," katanya.
Anggota DPRD Sultra Muh Endang mengimbau pemerintah daerah menangani eksodus Wamena dengan baik.
"Mereka itu saudara kita yang membutuhkan perhatian karena sedang mengalami kesulitan," kata Endang usai dilantik sebagai anggota DPRD Sultra.
Informasi yang dihimpun tercatat 17 orang, termasuk seorang bayi telah tiba di Kota Bau Bau. Populasi warga Sultra di Papua cukup besar sehingga diperkirakan esksodus masih akan bertambah dengan menumpang kapal laut.*
Berita Terkait
Kodim 1702 Jayawijaya gelar doa bersama untuk kedamaian Wamena
Jumat, 3 Maret 2023 15:02
Pangdam XVII/Cenderawasih beri bantuan pengungsi di Makodim 1702/JWY
Jumat, 3 Maret 2023 14:58
Kemensos beri bantuan pengungsi kerusuhan di Wamena
Rabu, 1 Maret 2023 18:37
Penjabat Gubernur Papua Pegunungan tinjau pengungsi di Kodim 1702 Jayawijaya
Selasa, 28 Februari 2023 19:34
Lanud Silas Papare sudah pulangkan 1.108 pengungsi ke Wamena
Jumat, 1 November 2019 20:45
685 warga yang sempat eksodus sudah kembali ke Wamena
Rabu, 30 Oktober 2019 17:59
Pemerintah bantu Rp35 juta untuk perbaikan rumah korban kerusuhan Wamena
Rabu, 30 Oktober 2019 17:53
Lanud Silas Papare pulangkan 128 pengungsi dari Jayapura ke Wamena
Rabu, 30 Oktober 2019 13:08