Manokwari (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mengingatkan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Papua Barat wajib menggunakan mata uang rupiah dalam bertransaksi.
Deputi Kepala BI Perwakilan Papua Barat, FX Widarto menyebutkan, pihaknya memperoleh informasi bahwa ada wiswan yang menggunakan mata uang asing saat bertransaksi dengan pedagang di lokasi pariwisata.
Ia menekankan, setiap transaksi yang dilakukan di seluruh wilayah Indonesia wajib menggunakan mata uang rupiah.
"Seperti Raja Ampat, di sanakan sudah banyak wisman berkunjung. Transaksi dengan siapapun di sana, baik dengan hotel, pedagang dan lain sebagainya wajib menggunakan rupiah," katanya.
Menurut dia, sudah ada jasa penukaran mata uang baik di Raja Ampat maupun di Kota Sorong yang menjadi pintu masuk menuju Raja Ampat.
"Nanti akan timbul masalah seperti ini, apakah semua masyarakat pedagang itu tahu berapa nilai per satu dolar. Kalau beli rokok atau minuman misalnya, jangan sampai terjadi penipuan," kata Widarto.
BI pun mendorong agar jasa penukaran valuta asing berkembang di setiap lokasi pariwisata di Papua Barat. Masyarakat atau pelaku usaha bisa mengajukan izin ke kantor BI.
Ke depan, ia berharap jasa penukaran mata uang asing bisa diakses secara mudah di Papua Barat.
"Seperti hotel, kita akan dorong agar bisa membuka layanan penukaran uang bagi pengunjung luar negeri. Sehingga mereka mudah, tidak perlu jauh-jauh untuk tukar mata uang," katanya.
Berita Terkait
Raker LLDIKTI XIV sebut 13.760 mahasiswa Papua terima beasiswa pendidikan
Senin, 22 April 2024 18:23
Pemkab Jayapura-Pemprov Jabar kerja sama pelayanan digital pegawai
Minggu, 31 Maret 2024 10:46
PLN beri penerangan 177 pelanggan di Papua dan Papua Barat
Kamis, 14 Maret 2024 12:29
Pemkab Jayapura tetapkan 25 kampung prioritas penanganan stunting 2024
Rabu, 28 Februari 2024 16:20
Bulog: Baru 24 persen beras bantuan pangan tersalurkan di Papua
Jumat, 23 Februari 2024 2:51
PUPR Mimika telah aliri air bersih Distrik Mimika Barat Jauh
Kamis, 22 Februari 2024 17:15
Pemkot Jayapura: Keberadaan pers sangat strategis di berbagai aspek
Jumat, 9 Februari 2024 13:36
Perum Bulog: Baru 10 persen KPM menerima bansos beras di Tanah Papua
Senin, 5 Februari 2024 18:56