Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan menguat seiring optimisme pasar terhadap kemajuan pembahasan stimulus lanjutan di Amerika Serikat.
Rupiah Senin pagi dibuka menguat 23 poin atau 0,15 persen menjadi Rp14.675 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.698 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, mengatakan, awal pekan ini pasar dibuka dengan sentimen positif yang mendorong penguatan harga aset berisiko.
"Pasar merespon positif optimisme dari Ketua DPR AS Nancy Pelosi bahwa stimulus fiskal AS bisa diluncurkan sebelum pemilu," ujar Ariston.
Sentimen positif, lanjutnya, juga mungkin datang dari optimisme data PDB China kuartal ketiga akan lebih bagus dari data sebelumnya.
Menurut Ariston, sentimen eksternal tersebut bisa membantu penguatan rupiah hari ini.
"Sementara dari dalam negeri, kondisi yang masih terkendali pasca ketok palu omnimbus law juga bisa memberi sentimen positif ke pasar," kata Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.600 per dolar AS hingga Rp14.750 per dolar AS.
Pada Jumat (16/10) lalu, rupiah ditutup melemah 8 poin atau 0,05 persen menjadi Rp14.698 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.690 per dolar AS.
Berita Terkait
Pemprov Papua minta warga perbatasan bertransaksi gunakan rupiah
Jumat, 17 November 2023 14:05
BI Papua edukasi pelajar cinta rupiah ke masyarakat
Senin, 10 Juli 2023 10:11
BI gelar ekspedisi Rupiah berdaulat di enam wilayah 3T Papua
Jumat, 23 Juni 2023 19:06
Astra Motor Papua hadirkan promo Honda CB150X hingga jutaan rupiah
Senin, 22 Mei 2023 10:03
Gairah perekonomian dari penggunaan rupiah perbatasan Merauke
Sabtu, 15 April 2023 14:28
BI Papua meluncurkan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri 2023
Senin, 27 Maret 2023 17:22
Pemprov Papua apresiasi penyelenggaraan ekspedisi rupiah BI
Selasa, 21 Juni 2022 18:57
Rupiah menguat dipicu kemajuan perundingan damai Rusia-Ukraina
Rabu, 30 Maret 2022 10:47