Jayapura (ANTARA) -
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua menggelar ekspedisi Rupiah berdaulat di enam daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) bekerja sama dengan TNI-AL sebagai salah satu elemen bangsa yang berada di garda terdepan menjaga kedaulatan NKRI.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim di Jayapura, Jumat, mengatakan kegiatan seperti ini memang harus dilakukan agar kebutuhan jumlah uang di seluruh wilayah Papua terpenuhi.
"Karena dengan itu kami dapat memastikan uang Rupiah beredar dan digunakan di seluruh wilayah Papua," katanya.
Menurut Marlison, pengedaran dan penggunaan uang Rupiah diseluruh NKRI merupakan hal penting dan strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena rupiah bukan saja sebagai alat transaksi pembayaran.
"Kapal perang milik TNI AL yakni KRI Dorang- 874. Tim ERB Papua akan melayani kas keliling yakni di Pulau Liki, Distrik Warembori Satu Teba, Pulau Bepondi, Pulau Numfor, Kabupaten Waropen dan Kepulauan Yapen (Serui)," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk kas keliling tersebut pihaknya membawa uang tunai Rp26 miliar di mana angka ini mengalami kenaikan sekitar 543 persen dari modal kerja tahun lalu yaitu sebesar Rp4 miliar.
Tidak hanya itu pihaknya juga menyalurkan bantuan pendidikan kesehatan, dan beberapa bahan pokok lainnya.
"Kegiatan yang dilakukan di Papua merupakan ke delapan kalinya pada 2023, dimana akan dilaksanakan kegiatan 3T sebanyak 17 kali pada 17 provinsi dengan target 85 pulau yang dikunjungi," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya berharap dengan sinergi bersama TNI AL dan Pemerintah Provinsi Papua, perputaran uang di Papua akan semakin membaik dan memberikan manfaat tentunya bagi masyarakat.
Sebelumnya, dilakukan pelepasan oleh Pemerintah Provinsi Papua, Lantamal X, Kepala Bank Indonesia Papua dan beberapa instansi terkait lainnya bertempat di Pelabuhan Jayapura, Jumat (23/6).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul:
BI gelar ekspedisi Rupiah berdaulat di enam wilayah 3T di Papua