Sorong (ANTARA) - Harga cabai rawit di pasar sentral Remu kota Sorong, Provinsi Papua Barat sepekan ini naik hingga mencapai Rp150 ribu per kilogram.
Pedagang di pasar sentral Remu kota Sorong, Sabtu, menawarkan satu kilogram cabai rawit seharga Rp150 ribu atau naik Rp90 ribu dari harga sebelumnya Rp60 ribu per kilogram.
Syaiful pedagang pasar sentral Remu mengaku menjual satu kilogram cabai rawit yang sudah bersih Rp150 ribu per kilogram sebab harga pada tingkat agen mengalami kenaikan.
Menurut dia, menjelaskan Natal 2020 harga cabai rawit sudah naik hingga Rp100 ribu. Januari 2021 kembali naik hingga Rp150 ribu per kilogram.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Eni pedagang pasar sentral Remu yang menawarkan satu kilogram cabai rawit Rp150 ribu.
"Beberapa hari ini memang harga cabai rawit naik hingga Rp150 ribu per kilogram karena stok berkurang dan permintaan tinggi," ujarnya.
Menurut Eni, stok cabai rawit lokal mengalami kekosongan dan stok yang ada hanya cabai rawit yang didatangkan dari luar Sorong seperti dari Manado dan Palu.
Itta Warga Kelurahan Malanu yang ditemui di pasar sentral Remu mengaku terpaksa membeli cabai rawit seharga Rp150 per kilogram karena kebutuhan masakan.
"Tanpa cabai rawit masakan tidak enak, terpaksa harus beli meskipun harga tinggi. Kami berharap pemerintah segera melakukan intervensi agar harga cabai rawit kembali normal," katanya.
Berita Terkait
Raker LLDIKTI XIV sebut 13.760 mahasiswa Papua terima beasiswa pendidikan
Senin, 22 April 2024 18:23
Pemkab Jayapura-Pemprov Jabar kerja sama pelayanan digital pegawai
Minggu, 31 Maret 2024 10:46
PLN beri penerangan 177 pelanggan di Papua dan Papua Barat
Kamis, 14 Maret 2024 12:29
Pemkab Jayapura tetapkan 25 kampung prioritas penanganan stunting 2024
Rabu, 28 Februari 2024 16:20
Bulog: Baru 24 persen beras bantuan pangan tersalurkan di Papua
Jumat, 23 Februari 2024 2:51
PUPR Mimika telah aliri air bersih Distrik Mimika Barat Jauh
Kamis, 22 Februari 2024 17:15
Pemkot Jayapura: Keberadaan pers sangat strategis di berbagai aspek
Jumat, 9 Februari 2024 13:36
Perum Bulog: Baru 10 persen KPM menerima bansos beras di Tanah Papua
Senin, 5 Februari 2024 18:56