Jakarta (ANTARA) - Petisi daring menolak mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin sebagai individu radikal mencapai angka 12.438 tanda tangan.
Berdasarkan pantauan ANTARA dari Jakarta, Senin, petisi daring tersebut tertuang melalui laman change.org yang kerap digunakan warganet untuk mendukung atau menolak isu terkini dengan petisi daring. Angka tersebut dapat terus bertambah seiring perhatian warganet terhadap persoalan-persoalan terkini.
Sebelumnya, Din yang juga mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu dilaporkan Gerakan Anti Radikalisme Alumni ITB (GAR ITB) kepada Komisi Aparat Sipil Negara (KASN) sebagai radikal, anti-Pancasila dan anti-NKRI.
Atas laporan itu, sejumlah unsur masyarakat mendukung penolakan terhadap pelabelan Din sebagai seorang radikal. Ulama yang pernah menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP) itu kerap berperan dalam promosi Islam moderat di tingkat lokal dan internasional.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyesalkan tindakan kelompok manapun yang dengan sengaja menyudutkan Din Syamsuddin sebagai bagian dari kelompok radikal.
"Ini adalah tuduhan dan fitnah keji yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kepada seorang tokoh dan pemimpin Muslim penting tingkat dunia yang sangat dihormati karena dalam waktu yang panjang telah mempromosikan Wasatiyatul Islam atau Islam Moderat di berbagai forum dunia," kata dia.
Menurut dia, terlalu banyak bukti dan rekam jejak dalam pandangan dan sikapnya terhadap radikalisme dan bagaimana menangani radikalisme.
"Bahkan tak segan-segan beliau mengkritik siapapun yang menangani radikalisme-ekstrimisme dengan cara-cara radikal dan ugal-ugalan. Jadi, laporan dan tuduhan radikalisme yang dialamatkan kepada Prof Din Syamsuddin adalah fitnah keji dan merupakan sebuah kebodohan," katanya.
Berita Terkait
Din Syamsuddin: Artidjo Alkostar adalah sosok hakim yang sangat pemberani
Senin, 1 Maret 2021 11:22
Dituding radikal, tokoh Tionghoa sebut Din Syamsuddin sosok yang moderat
Selasa, 16 Februari 2021 9:30
Penusukan pendakwah Ali Jaber, MUI: polisi jangan mudah percaya alasan gila
Selasa, 15 September 2020 4:45
Din Syamsuddin: Malik Fadjar akrab dengan aktivis muda Muhammadiyah
Selasa, 8 September 2020 5:34
Wantim MUI: RUU HIP harus dicabut dari Prolegnas
Kamis, 16 Juli 2020 5:12
Din Syamsuddin: Jika umat Islam merasa aman jangan halangi shalat Id mereka
Kamis, 21 Mei 2020 1:36
Tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin imbau pemerintah berbagi masker dan hand sanitizer
Jumat, 6 Maret 2020 3:35
Unsur lintas agama serukan perlindungan hutan tropis di Indonesia
Jumat, 31 Januari 2020 3:28