Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua menurunkan tim yang beranggotakan 44 orang untuk mendata kasus stunting di wilayah itu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Jayawijaya Ramlia Salim di Wamena, Jumat, mengatakan pendataan kasus stunting itu masuk dalam kegiatan Pendataan Keluarga Tahun 2021.
"Sasaran kita sebenarnya lebih kepada pembangunan keluarga, dalam hal ini isu program nasional, BKKBN diberi tanggung jawab oleh Presiden terkait stunting. Jadi salah satu sasaran pendataan ini adalah ingin mengetahui apakah keluarga-keluarga yang didata ada yang mengalami stunting," katanya.
Karena luas wilayah Jayawijaya dan jangkauan yang tidak mudah, pendataan hanya mengambil sampel di 15 distrik yang mudah dijangkau.
"Sampel kita di 15 distrik dan ini langsung ditentukan oleh Kemendagri," katanya.
Pendataan mulai dilakukan 1 April hingga 31 Mei 2021 sebagaimana yang dilakukan serentak di Indonesia.
"Pendataan ini dilakukan 5 tahun sekali. Lebih menyangkut data demografi keluarga," katanya.
Pemerintah mengharapkan data-data yang dikumpul oleh 44 orang petugas, bisa digunakan untuk pengambilan keputusan atau kebijakan dalam membangun Jayawijaya.
Berita Terkait
Pemkab Jayawijaya ingatkan delapan persen Dana Desa untuk atasi stunting
Selasa, 13 Desember 2022 2:33
BKKBN Papua pantau penanganan stunting Kabupaten Jayawijaya
Rabu, 7 Desember 2022 18:19
Pemkab Jayawijaya apresiasi 11 kepala kampung tekan stunting
Jumat, 26 Agustus 2022 12:39
DPMK Jayawijaya minta dana stunting tidak digunakan untuk ritual adat
Selasa, 26 Juli 2022 17:41
Hampir seribu kader bantu tekan stunting di Jayawijaya
Selasa, 28 Juni 2022 20:49
Bappeda Jayawijaya koordinir OPD guna tekan stunting
Kamis, 23 Juni 2022 16:32
Dinkes Jayawijaya bagi makanan tambahan cegah stunting
Kamis, 7 November 2019 15:59
Penanganan stunting di Jayawijaya cakup delapan lokasi
Minggu, 23 Juni 2019 16:54