Jakarta (ANTARA) - Keberhasilan Istiqlal yang pada minggu ini diakui oleh Excellence in Design for Greater Efficiencies (EDGE) sebagai masjid ramah lingkungan pertama di dunia patut jadi kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia, kata Ketua DPR RI Puan Maharani.
Ia menyampaikan sertifikat ramah lingkungan itu menunjukkan hasil renovasi Masjid Istiqlal yang rampung tahun lalu telah memenuhi prinsip-prinsip desain bangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Dari sisi bangunan serta renovasinya tidak hanya bagus, tetapi memang memenuhi standar sebagai green building (bangunan ramah lingkungan),” kata Puan sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya di Jakarta, Sabtu.
Masjid Istiqlal menerima sertifikat bangunan ramah lingkungan EDGE dari International Finance Corporation (IFC), lembaga pendanaan yang bernaung di bawah Bank Dunia.
Sertifikasi bangunan hijau EDGE telah berlangsung sejak 2014 di 170 negara, termasuk Indonesia.
EDGE pun jadi standar bangunan hijau yang membantu negara-negara berkembang untuk memperhatikan aspek lingkungan utamanya jejak karbon saat mendirikan bangunan.
Masjid Istiqlal setelah menerima sertifikat EDGE, Rabu (6/4), jadi masjid pertama yang menerima pengakuan sebagai masjid ramah lingkungan di dunia.
Sertifikat EDGE itu diberikan oleh Perwakilan IFC untuk Indonesia dan Timor Leste Azam Khan kepada Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar di Jakarta, Rabu.
Masjid Istiqlal merupakan salah satu bangunan bersejarah di Indonesia yang ide awal pembangunannya dicetuskan oleh Proklamator Kemerdekaan Indonesia sekaligus Presiden Ke-1 RI Soekarno.
Dalam berbagai literatur, Soekarno menyampaikan ide pembangunan Masjid Istiqlal tercetus pada 1944 dalam pertemuan antara dirinya bersama para ulama, tokoh-tokoh Islam, dan pimpinan organisasi Islam.
Kemudian, ide itu kemudian terwujud setelah dana pembangunan cukup. Pemancangan tiang pertama Masjid Istiqlal berlangsung pada 24 Agustus 1961.
Soekarno saat itu berharap Masjid Istiqlal jadi salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara.