Jayapura (ANTARA) -
Executive General Manager Pertamina Regional Papua Maluku, I Ketut Permadi Arya Kuumara di Jayapura, Jumat, mengatakan untuk wilayahnya sendiri pihaknya masih berkoordinasi dengan pusat karena harus melihat infrastruktur yang ada.
Menurut Ketut, pihaknya juga akan terus mensosialisasikan kepada masyarakat, mengenai nanti proses pendaftaran, agar ke depannya tidak ada pemahaman yang keliru terhadap program ini.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan aplikasi digital itu berfungsi untuk mendata masyarakat agar penyaluran BBM bersubsidi ke depan bisa lebih tepat sasaran.
"Kami menyiapkan platform digital MyPertamina untuk membantu pencatatan orang-orang yang membeli BBM subsidi. Jadi ke depan, pencatatan data ini bisa digunakan untuk menetapkan kebijakan subsidi energi bersama pemerintah," kata Irto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (30/6).
Penggunaan platform itu, kata dia, juga merupakan upaya pencegahan potensi terjadinya penyelewengan atau kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi di lapangan.
Irto mengungkapkan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar saat ini masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat golongan menengah ke atas dengan komposisi hampir 60 persen terkaya menikmati hampir dari 80 persen dari total konsumsi BBM subsidi. Sedangkan masyarakat miskin dan rentan atau 40 persen terbawah hanya menikmati sekitar 20 persen dari BBM bersubsidi tersebut.