Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Badan Pengelola Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPPKLN) setempat mendorong kawasan perbatasan menjadi pusat ekonomi baru di Bumi Cenderawasih.
Kepala Badan Pengelola Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPPKLN) Provinsi Papua Suzana Wanggai di Jayapura, Sabtu, mengatakan hal tersebut berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2021 tentang percepatan pembangunan ekonomi di kawasan perbatasan.
"Papua baru ada tiga pertama Skouw di Kota Jayapura, kemudian Sota di Merauke, dan Yetetkun di Kabupaten Boven Digoel," katanya.
Untuk itu pihaknya bersama instansi teknis lainnya akan mengawal Inpres tersebut lantaran di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) bukan hanya pelayanan administrasi lintas batas, namun ada juga pasar.
Untuk itu pihaknya bersama instansi teknis lainnya akan mengawal Inpres tersebut lantaran di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) bukan hanya pelayanan administrasi lintas batas, namun ada juga pasar.
"Seperti di PLBN Skouw di tempat tersebut terdapat pasar batas serta tempat wisata lainnya," ujar Suzana.
Ia mengatakan ketika menciptakan sentra ekonomi baru di kawasan perbatasan, maka perekonomian masyarakat setempat juga akan meningkatkan.
"Kami akan dorong produk-produk Indonesia bisa dibawa ke Papua Nugini, kemudian akan dikirim lagi ke negara Pasifik lainnya," kata Suzana lagi.
Dia menambahkan menjadikan perbatasan yang ada di wilayah Papua sebagai pusat ekonomi baru lantaran Provinsi Papua berbatasan langsung dengan beberapa negara Pasifik, terutama Papua Nugini yang memiliki akses jalur darat dan laut ke Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Papua pacu kawasan perbatasan jadi pusat ekonomi baru