Jayapura (ANTARA) - Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring menyatakan terima kasih nya kepada Lamek Taplo karena pimpinan Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) itu tidak lagi melakukan aksi teror terhadap masyarakat di Kiwirok.
Sejak masyarakat kembali ke Kiwirok bulan Desember lalu tidak lagi ada aksi teror yang dilakukan KSB pimpinan Lamek.
“Terima kasih kepada saudara saya Lamek Alepki Taplo yang sudah turut membantu menciptakan rasa aman kepada masyarakat Kiwirok dengan tidak melakukan aksi teror sehingga mereka dapat bekerja membangun kembali rumah-rumahnya dan melaksanakan natal dengan damai dan penuh suka cita meski dalam kondisi terbatas,” kata Danrem Brigjen TNI JO Sembiring di Sentani, Jumat.
Diakui, sebelumnya masyarakat sempat mengungsi ke berbagai daerah di sekitarnya namun dengan semakin kondusif wilayah itu maka saat ini sudah 43 orang yang kembali ke Kiwirok.
Proses atau tahapan pengembalian masyarakat ke Distrik Kiwirok dapat berjalan dengan lancar dan aman hingga kini.
Untuk membantu meringankan beban masyarakat, Pangdam XVII Cenderawasih telah memberikan bantuan bahan pangan yang saat ini sudah diterima mereka.
"Saya mengajak Lamek Taplo dan anggotanya untuk bersama-sama membangun Distrik Kiwirok, mari kita bersinergi membangun Kiwirok menjadi wilayah yang aman, damai, tentram dan maju, " harap Brigjen TNI JO Sembiring.
Diakui, perbedaan pandangan itu wajar, namun tidak menghalangi kita untuk menjadi saudara.
Saat ini pihaknya tengah berkomunikasi agar jaringan komunikasi bisa segera dibangun di Distrik Kiwirok.
“Kami terus berupaya dan berkomunikasi untuk pembangunan BTS Bhakti di Kiwirok agar memudahkan warga berkomunikasi dengan keluarga, " kata Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring.
Gangguan keamanan di Kiwirok terjadi tanggal 21 September 2021 lalu, setelah kelompok bersenjata menyerang tenaga kesehatan hingga menyebabkan Gabriela Melani meninggal dan empat rekan serta seorang dokter terluka.
KKB pimpinan Lamek Taplo juga membakar sejumlah fasilitas umum yang ada di Kiwirok di antaranya puskesmas, kantor kas Bank Papua dan pasar.
Akibatnya warga Kiwirok mengungsi ke Oksibil dan beberapa kampung seperti kampung Balusu, Kabiding, Epsipding, Okpol, dan kampung Bulangkop.