Jayapura (ANTARA) - PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) berkolaborasi dengan 11 BUMN lainnya seperti Indonesia Financial Group, Jamkrindo, Pelindo, Pegadaian, PLN, PNM, Angkasa Pura II, Garuda Indonesia, Perum LPPNPI, ASDP Indonesia Ferry dan Perum Perumnas berupaya melestarikan dan memberdayakan kehidupan lingkungan di wilayah Raja Ampat, Papua melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL).
Direktur Utama Askrindo Fankar Umran dalam siaran pers di Jayapura, Jumat, mengatakan tujuan dari kolaborasi program TJSL ini untuk membangun kesejahteraan masyarakat dalam aspek pariwisata, lingkungan, ekonomi, dan pendidikan terhadap wilayah Indonesia bagian Timur.
"Kolaborasi dalam melaksanakan program merupakan langkah strategis untuk mencapai pembangunan berkelanjutan sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Nomor 14 tentang Ekosistem Lautan, Nomor 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta Nomor 4 tentang Pendidikan Berkualitas," katanya.
Menurut Fankar, melihat potensi pariwisata Raja Ampat yang akan terus meningkat, sudah selayaknya bersama-sama membangun wilayah ini menjadi lebih baik di mana Askrindo bersama dengan BUMN lainnya, berfokus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah terpencil seperti Kampung Mutus, Manyaifun dan Selpelei.
"Adapun program kolaborasi yang dilakukan dalam pelestarian dan pemeliharaan lingkungan Raja Ampat yakni penanaman 6000 terumbu karang telah berhasil dilakukan di Pulau Yefkabu, bantuan infrakstruktur yakni renovasi sanitasi umum, tempat ibadah, renovasi dermaga dan sekolah di Kampung Mutus, pelatihan tata kelola manajemen kelembagaan dan pelatihan tenaga kesehatan dan tenaga pendidik dengan tujuan agar masyarakat wilayah Raja Ampat dapat meningkatkan pengetahuan dan skill relevan," ujarnya.
Dia menjelaskan dalam program kolaborasi ini juga memberikan bantuan kepada 200 nelayan dalam bentuk alat pancing, perahu nelayan serta peralatan diving yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha nelayan lokal sehingga mendorong masyarakat setempat untuk menjadi lebih mandiri dalam mengelola usaha juga menjaga lingkungan sekitar.
"Dalam upaya melaksanakan inisiatif kolaborasi antara 12 BUMN di Raja Ampat, Kementerian BUMN dan Kolaborasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN bermitra dengan Social Impact ID sebagai pelaksana program, di mana kolaborasi ini menunjukkan komitmen bersama dari berbagai pihak untuk menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Raja Ampat," katanya lagi.
Dia menambahkan keberhasilan program ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara Pemerintah, Askrindo dan BUMN lainnya, serta masyarakat, dan pihak-pihak terkait lainnya dalam membangun keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan di wilayah-wilayah terluar Indonesia Timur dengan terus mengoptimalkan program ini dan melibatkan lebih banyak pihak dalam kegiatan yang serupa, diharapkan dampak positifnya dapat terus dirasakan oleh masyarakat lokal dan lingkungan di seluruh wilayah Indonesia Timur.
Raja Ampat yang dikenal menyimpan kekayaan alam dengan spesies laut beraneka ragam, menjadikan kawasan ini masuk ke dalam segitiga terumbu karang dunia (coral triangle).
Disebut sebagai segitiga terumbu karang atau coral triangle karena menyimpan kekayaan alam berupa spesies laut dan menjadi rumah bagi 76 persen dari seluruh spesies terumbu karang, serta 37 persen dari seluruh spesies ikan terumbu karang di dunia.
Potensi pariwisata di wilayah Raja Ampat sangatlah besar harus didukung sejalan dengan kesejahteraan masyarakat.