Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pendidikan setempat menyebut kehadiran program Afirmasi Pendidikan Menegah (Adem) dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik) merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan pemerataan pendidikan di wilayah Tertinggal, Terluar dan Terdepan (3T).
Kepala Bidang Pembinaan dan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Papua Laurens Wantik di Jayapura, Senin, mengatakan dengan program tersebut anak-anak Papua bisa mendapatkan pendidikan dengan akreditasi yang baik.
“Jadi program Adem dan Adik yang bersumber dananya dari Kementerian Pendidikan ini sangat besar manfaatnya karena dapat memberikan pengalaman dan pembelajaran untuk melakukan perubahan positif di daerah,” katanya.
Menurut Laurens, pihaknya baru saja memberangkatkan anak-anak dari Adem sebanyak 115 orang ke enam provinsi di Jawa serta Bali, sementara saat ini juga sedang berlangsung seleksi Adik sehingga diharapkan program tersebut bisa tepat sasaran.
“Dengan adanya program Adem dan Adik juga memiliki peran dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mana berdampak pada keterampilan serta kemampuan manusia untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, program tersebut berdampak besar bagi pembangunan dunia pendidikan, namun ke depan dibutuhkan kerja sama dengan seluruh instansi terkait lainnya.
“Guna memajukan dunia pendidikan diperlukan kerja sama seluruh instansi seperti dinas sosial, pertanian, kesehatan, peternakan, dan perikanan, karena kini kami sedang mendorong anak-anak yang masuk program Adik untuk masuk perguruan tinggi atau politeknik agar kembali dapat membangun tempat asalnya,” katanya.