Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Kesehatan setempat meminta agar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan gencar melakukan edukasi dan sosialisasi pelayanan kesehatan guna meningkatkan partisipasi, kualitas hidup dan kesejahteraan bagi masyarakat setempat.
Pelaksana tugas (Plt) Kadis Kesehatan Provinsi Papua dr Ari Pongtiku di Jayapura, Kamis mengatakan sosialisasi manfaat BPJS Kesehatan ini penting dilakukan guna mengurangi kesalahpahaman tentang BPJS Kesehatan dan program jaminan kesehatan.
“Dengan begitu masyarakat dapat memahami dengan benar tentang manfaat dan cara kerja program,” katanya saat kegiatan media gathering BPJS Kesehatan di Jayapura.
Sementara itu Deputi Direksi Wilayah XII BPJS Kesehatan, Mustafa mengatakan per 1 Januari 2025 bahwa cakupan kepesertaan JKN telah mencapai lebih dari 98 persen dari penduduk di seluruh wilayah Papua dengan tingkat keaktifan peserta sebesar 95,88 persen dengan mencakup enam provinsi di Tanah Papua.
”Capaian keaktifan peserta JKN perlu menjadi perhatian bersama bagi seluruh pihak. Hal ini dikarenakan dengan kepesertaan aktif JKN, maka masyarakat dapat memanfaatkan program JKN untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,”ujarnya.
Sementara itu Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jayapura, Hernawan Priyastomo mengatakan capaian implementasi JKN di tahun 2024 tidak terlepas dari peran dukungan media yang mengedukasi masyarakat.
”Untuk itu pihaknya akan terus memberikan edukasi dan sosialisasi terkait program JKN kepada masyarakat,” katanya.
BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah XII dan Cabang Jayapura menggelar kegiatan media gathering yang mana dihadiri Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Ari Pongtiku dan Komisi Informasi Papua dengan tema ”Transparansi dan Informasi Publik: Menyampaikan Edukasi dan Manfaat JKN Dengan Jelas Serta Akurat” bertempat di Kota Jayapura, Papua.