Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif menjadi orang tua asuh guna mencegah dan menekan angka stunting di wilayah itu.
Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Pengembangan Masyarakat dan Budaya Matias Benoni Mano di Jayapura, Kamis, mengatakan dalam mewujudkan bonus demografi pada tahun 2045 dibutuhkan kerja sama dari semua pihak, terutama orang tua.
"Modal penduduk usia produktif yang besar harus diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia yang mumpuni. Untuk itu peran dari orang tua asuh penting ditekankan,” katanya.
Menurut Matias, penduduk usia produktif tidak cukup hanya dilihat dari jumlah tetapi juga dari kualitas yang mereka miliki agar dapat berkontribusi maksimal dalam pembangunan daerah.
“Untuk itu kami menekankan pentingnya penguatan program-program strategis, termasuk penurunan stunting, dalam rangka menyiapkan generasi penerus bangsa yang unggul dan sehat,” ujarnya.
Dia menjelaskan stunting adalah isu serius sehingga pencegahan bisa dimulai dari rumah, melalui pemenuhan gizi seimbang, pemberian ASI eksklusif, akses air bersih dan sanitasi yang layak, serta perilaku hidup bersih dan sehat.
“Upaya ini membutuhkan sinergi seluruh pihak, baik pemerintah, akademisi, sektor swasta, organisasi masyarakat, hingga keluarga itu sendiri. Semua harus bergerak bersama,” katanya.
Sementara itu Kepala BKKBN Papua Sarles Brabar mengatakan rapat kerja daerah (Rakerda) merupakan kegiatan tahunan BKKBN untuk menyusun langkah-langkah strategis ke depan dalam mengatasi stunting serta kesehatan ibu menyusui dan balita.
“Dulu kami hanya fokus pada KB dan lainnya, namun kini bagaimana membentuk keluarga yang sehat dan berkualitas sehingga ada generasi penerus Papua yang sehat dan cerdas. Untuk itu diperlukan peran dari semua pihak,” katanya.
Sebelumnya telah dilakukan Rakerda Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang diikuti instansi terkait, forkominda, tokoh agama, dan TNI-Polri dari empat Provinsi se-Tanah Papua bertempat Kota Jayapura, Papua, Rabu (30/7).

