Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua memberikan pelatihan penguatan kapasitas kepada 24 tenaga fasilitator lapangan (TFL) orang asli Papua (OAP) dan pendamping untuk pengawasan pekerjaan fisik sanitasi 2025 di daerah setempat.
"Melalui pelatihan ini diharapkan dapat menambah peningkatan kompetensi, pengetahuan dan keterampilan pengawas lapangan agar dapat menjalankan tugas secara efektif dan profesional," ujar Pelaksana tugas Sekretaris Daerah Biak Numfor ZL Mailoa di Biak,Senin.
Pembekalan terkait pengetahuan TFL, lanjut dia, sangat penting untuk menjamin keberhasilan suatu program atau proyek di tingkat lapangan, terutama yang melibatkan interaksi langsung dengan masyarakat.
Diakuinya, pelatihan fasilitator program dana alokasi khusus (DAK) fisik bidang sanitasi dan sarana air bersih Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Biak Numfor Tahun Anggaran 2025, sebagai pendamping masyarakat dalam kegiatan swakelola berbasis masyarakat merupakan salah satu faktor penting dalam pelaksanaan DAK infrastruktur.
Ia mengatakan tenaga pengawas program sanitasi keberadaannya perlu diperkuat kapasitasnya agar personel yang menjadi TFL merupakan orang yang tepat dan berkualitas.
"Pengawas lapangan nantinya dapat memiliki komitmen yang tinggi dalam mendampingi program sanitasi lingkungan kepada masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kadis Pekerjaan Umum Penataan Ruang Biak Frans Watimena mengatakan pelaksanaan pelatihan TFL memiliki tujuan strategis untuk meningkatkan pemahaman mengenai kebijakan dan petunjuk teknis penyelenggaraan pembangunan MCK dan air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah di wilayah Kabupaten Biak Numfor.
Keberhasilan pembangunan fasilitas sanitasi kampung, lanjut dia, melalui pendampingan yang optimal dari TFL, sehingga dapat menentukan terwujudnya sanitasi yang layak dan sehat.
Pelatihan penguatan kapasitas tenaga fasilitator lapangan bagi kelompok swakelola masyarakat Biak Numfor berlangsung selama dua hari, Senin-Selasa (13-14 Oktober 2025) dibuka Plt Sekda ZL Mailoa.

