Timika (Antara Papua) - Para petani di Kampung Naena Muktipura-SP6, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, melakukan panen perdana tanaman kedelai pada lahan seluas 30 hektare, Rabu.
Kegiatan panen perdana tanaman kedelai Kelompok Tani Jaya dan Sumber Pangan yang didukung penuh oleh Kodim 1710 Mimika dan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Perkebunan Mimika itu mampu menghasilkan biji kedelai sebanyak 1,2 ton.
Ketua Kelompok Tani Jaya dan Sumber Pangan SP6 Sugianto mengatakan produksi kedelai belum maksimal mengingat lahan tanah yang masih terbatas.
Sugianto dan kawan-kawan berencana memperluas area penanaman kedelai hingga 50 hektare sesuai alokasi anggaran yang disediakan pemerintah.
Ia mengatakan keterlibatan jajaran TNI AD bersama Distanbun Mimika dalam mendukung penanaman kedelai di SP6 tersebut sangat besar sejak masa tanam hingga panen.
"Kami bersyukur karena pihak TNI dan Dinas Pertanian membantu kami mulai dari proses pengolahan lahan hingga masa panan dalam jangka waktu lebih dari dua bulan," ujarnya.
Menurut dia, petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Jaya dan Sumber Pangan SP6 sudah dua kali memanen kedelai. Pada panen pertama, produksi kedelai mencapai 1,3 ton dan pada panen kali ini mencapai 1,2 ton.
Penurunan produksi kedelai lantaran kondisi cuaca yang kurang mendukung akibat curah hujan yang tinggi di Timika dan sekitarnya.
Sugianto terus meminta dukungan jajaran TNI AD dan Distanbun Mimika dalam meningkatkan produksi kedelai. Kendala utama yang dihadapi petani setempat yaitu keterbatasan alokasi pupuk bersubsidi.
"Harga jual kedelai di tingkat petani hanya Rp8 ribu per kilo. Sedangkan biaya produksi cukup tinggi karena petani harus membeli pupuk, apalagi stok pupuk bersubsidi di Timika sangat terbatas," jelasnya.
Sementara itu Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Andi Kusworo mengatakan jajarannya akan terus mendorong para petani lokal untuk mengembangkan tanaman padi, jagung dan kedelai (pajali) dalam rangka mendukung program ketahanan pangan di Kabupaten Mimika.
"Kita akan terus mendorong petani lokal mengembangkan program ketahanan pangan," kata Andi Kusworo yang baru dua pekan menjabat Dandim Mimika menggantikan Letkol Inf Rafles Manurung.
Andi mengatakan perlu ada terobosan-terobosan baru guna meningkatkan hasil produksi tanam para petani lokal.
Menurut dia, dibutuhkan keterlibatan semua pihak untuk membantu para petani baik dalam hal pengadaan bibit, penyediaan pupuk hingga perluasan areal tanam dan lainnya. (*)

