Timika (Antara Papua) - Biro Kesehatan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) terus mendorong BPJS Kesehatan untuk dapat mengakomodasi warga asli tujuh suku di Kabupaten Mimika agar dapat memanfaatkan program pemerintah itu.
Kepala Biro Kesehatan LPMAK Yusuf Nugroho kepada Antara di Timika, Jumat, mengatakan dari data yang diperoleh di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika hingga sekarang pasien asal tujuh suku yang terakomodasi program BPJS Kesehatan baru sekitar tiga persen atau 517 orang.
Sementara sisanya yaitu sekitar 22.065 pasien tujuh suku belum masuk program BPJS Kesehatan. Biaya pengobatan mereka di RSMM Timika hingga kini ditanggung sepenuhnya oleh LPMAK.
"Kami sangat mendukung agar program BPJS Kesehatan bisa diimplementasikan di RSMM Timika. Hanya saja kendalanya hingga sekarang masyarakat lokal asal tujuh suku hampir sebagian besar tidak terdaftar sebagai peserta program itu," ujar Yusuf.
Ia berharap ke depan pihak BPJS Kesehatan Kabupaten Mimika bersama unsur terkait lainnya seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispencapil) serta Badan Pusat Statistik (BPS) setempat melakukan pendataan yang akurat soal penerima manfaat program BPJS Kesehatan.
"Sepanjang masyarakat tujuh suku belum terakomodasi dalam program BPJS Kesehatan, LPMAK membiayai 100 persen pasien asal tujuh suku yang berobat di RSMM Timika. Hingga kini mereka belum pernah menikmati biaya kesehatan yang disediakan oleh negara melalui program BPJS Kesehatan," tutur Yusuf.
Kondisi tersebut, katanya, tidak menggambarkan harapan dari Pemerintah Pusat melalui keputusan Menteri Kesehatan beberapa waktu lalu yang menghendaki seluruh masyarakat asli Papua terjamin biaya kesehatan mereka oleh negara.
Mengacu pada SK Menkes tersebut, katanya, warga asli Papua yang berobat cukup hanya menunjukkan identitas diri untuk bisa mendapatkan fasilitas biaya berobat gratis di rumah sakit melalui program BPJS Kesehatan atau Kartu Papua Sehat dan lainnya.
RSMM Timika merupakan rumah sakit milik LPMAK yang dikelola oleh Yayasan Caritas Timika Papua di bawah naungan Keuskupan Timika.
Rumah sakit tipe C yang beroperasi sejak 1998 itu kini memiliki 133 tempat tidur pasien dan sejak April 2015 telah dilengkapi dengan fasilitas privat wing (ruang perawatan kelas II hingga kelas VIP).
Sejak beroperasi hingga kini rumah sakit tersebut sebagian besar melayani pengobatan dan perawatan pasien asal tujuh suku (Amungme, Kamoro, Dani, Damal, Nduga, Mee dan Moni) di mana seluruh biaya pengobatan mereka ditanggung sepenuhnya oleh LPMAK. (*)
Berita Terkait
Koops TNI Habema: Masyarakat Homeyo telah kembali dari pengungsian
Minggu, 19 Mei 2024 11:27
DKP Papua tingkatkan pemberdayaan ekonomi nelayan OAP di Biak Numfor
Minggu, 19 Mei 2024 7:44
28 atlet NPCI Jayapura ikuti seleksi renang menuju Peparnas XVII
Sabtu, 18 Mei 2024 23:55
Dispar harap Festival Budaya Biak jadi daya tarik wisatawan
Sabtu, 18 Mei 2024 23:53
Dishub Jayapura siapkan kapal wisata dukung aktivasi pariwisata
Sabtu, 18 Mei 2024 23:48
DLH Mimika minta seluruh masyarakat peduli jaga kebersihan lingkungan
Sabtu, 18 Mei 2024 23:45
Pemkab Jayapura minta PMI tingkatkan strategi pelayanan donor darah
Sabtu, 18 Mei 2024 23:43
Dishub Kota Jayapura siapkan Rp1 miliar perbaiki fasilitas Terminal Mesran
Sabtu, 18 Mei 2024 23:39