Timika (Antara Papua) - Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mimika milik Pemkab Mimika, Provinsi Papua membutuhkan banyak pembenahan baik SDM, sarana dan prasarana serta peningkatan mutu pelayanan agar bisa ditingkatkan statusnya menjadi rumah sakit tipe B.
Direktur RSUD Mimika dr Evelyn SM Pasaribu, MM.Kes di Timika, Selasa, mengatakan, Kementerian Kesehatan telah menetapkan RSUD Mimika menjadi rumah sakit pusat rujukan di regional Papua Tengah.
Dengan status sebagai rumah sakit pusat rujukan untuk regional Papua Tengah maka syarat utama yang harus dipenuhi RSUD Mimika yaitu harus bertipe B.
"Apa-apa yang menjadi persyaratan utama sebuah rumah sakit tipe B harus dipenuhi oleh RSUD Mimika mulai dari ketersediaan fasilitas atau sarana-prasarana kesehatan, semua petugasnya harus bersertifikasi, mutu pelayanan juga harus lebih baik dan masih banyak syarat lainnya," jelas Evelyn.
Ia mengatakan seluruh jajaran RSUD Mimika berkomitmen untuk membenahi semua aspek tersebut.
Guna mewujudkan harapan itu, RSUD Mimika membutuhkan dukungan dan komitmen nyata dari Pemkab dan DPRD Mimika.
"Masih banyak hal yang kita butuhkan untuk pengembangan rumah sakit ini. Kita minta dukungan semua pihak untuk pertumbuhan rumah sakit sebagaimana yang kita harapkan sejak awal," kata Evelyn.
Sejak beroperasi pada 2008 hingga kini RSUD Mimika memiliki sekitar 430 orang karyawan.
Evelyn mengatakan saat ini terdapat 17 dokter spesialis yang bertugas di RSUD Mimika, 20 dokter umum dan tenaga perawat sebanyak 200-an.
"Layanan spesialis di RSUD Mimika cukup lengkap mulai dari spesialis penyakit dalam, bedah, anak, obgin, kulit, THT, mata, gigi, radiologi, anastesi dan jantung," jelasnya.
Meski hampir semua layanan spesialis sudah terpenuhi namun jumlah tenaga dokter spesialis untuk setiap layanan spesialis itu masih membutuhkan tambahan tenaga.
"Kalau RSUD Mimika ingin meningkat ke RS tipe B dari tipe C yang sekarang maka harus ada tambahan tenaga dokter spesialis. Contohnya spesialis penyakit dalam minimal tiga orang, sekarang baru dua orang. Demikian halnya dengan spesialis bedah kita butuh minimal tiga orang, tenaga yang ada sekarang baru dua orang," jelas Evelyn.
Adapun menyangkut kondisi sarana dan prasarana kesehatan, Evelyn mengatakan sebagian besar fasilitas yang dimiliki RSUD Mimika saat ini membutuhkan peremajaan.
"Ada banyak alat-alat kesehatan yang sudah lama sehingga harus diremajakan seperti peralatan partuset yang perlu segera diperbaharui lagi karena sudah berusia delapan tahun semenjak RSUD Mimika beroperasi. Kita memang membutuhkan beberapa peralatan baru untuk mengganti peralatan yang sudah lama terpakai," ujarnya. (*)