Serui (Antara Papua) - Sejumlah warga yang berdomisili di Kota Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen mengeluhkan keterlambatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat.
"Katanya tidak ada benang jahit pasien di rumah sakit, petugas dokternya juga tidak ada, pasiennya masuk tadi malam tetapi belum mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik, pasien yang sakit namanya Hardin," kata Haji Saripah, salah satu keluarga pasien, di Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Rabu.
Saripah mengatakan pasien membutuhkan pertolongan cepat karena leher pasien sudah hampir putus, pasien sendiri menikam dirinya karena gangguan jiwa.
"Kami keluarga pasien sudah laporkan kondisi pasien ke petugas kesehatan rumah sakit akan tetapi katanya tidak ada benang dan jarum jahit pasien," ujarnya.
Selain itu, dokter yang datang hanya melihat pasien lalu pergi tidak memeriksa kondisi pasien, terkesan membiarkan pasien menderita sakit.
"Pasien masuk tadi malam (3/1) sekitar pukul 07.00 WIT tetapi sampai sekarang tidak ada penanganan kesehatan dari pihak rumah sakit," ujarnya.
Menurutnya, dokter yang datang lalu melihat pasien, kemudian pergi sambil mengatakan pasien akan dioperasi pada pagi hari ini, tetapi sampai pukul 14.00 WIT belum ada tindakan operasi.
Saripah menuturkan petugas kesehatan di rumah sakit mengatakan pasien belum bisa dioperasi karena tidak ada stok darah untuk pasien, sehingga belum bisa dioperasi.
Selain itu, tambah dia, alat kesehatan seperti obat-obatan, aboket, botol infus, dan jarum suntik juga tidak ada di rumah sakit mengakibatkan kebanyakan keluarga pasien membeli obat diluar rumah sakit yakni di apotik. (*)