Jayapura (Antara Papua) - Kepolisian daerah Papua mendorong agar pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) di Kabupaten Jayapura yang dijadwalkan akan digelar pada Rabu (9/8), berjalan aman dan lancar.
Kepala kepolisian daerah (Kapolda) Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar di Jayapura mengatakan PSU di Kabupaten Jayapura merupakan keputusan Mahkamah Konstitusi yang harus dilaksanakan dan diamanatkan oleh pemangku keamanan untuk mebantu penyelenggara yaitu KPU dan Bawaslu sehingga dapat berjalan dengan sebaik baiknya dan bertanggung jawab.
"Dalam pelaksanaan PSU di Kabupaten Jayapura tidak boleh ada hambatan atau gangguan bagi para penyelenggara untuk dapat melaksanakan mekanisme sesuai aturan yang berlaku," katanya.
Karena dalam pelaksanaan pilkada yang demokratis tidak boleh ditandai dengan kekerasan karena pesta demokrasi merupakan sarana untuk mencapai tujuan terpilihnya pemimpin yang amanah, sehingga seluruh penyelenggara KPU dan Bawaslu harus independen.
"Dan bagi kami (Polri atau TNI), sebagai pihak keamanan juga harus netral, saya pastikan hal itu, dengan tidak melakukan keberpihakan pada pasangan manapun, agar pelaksanaan PSU dapat berjalan sukses, aman dan baik," katanya.
Lebih lanjut mantan Kapolda Banten ini menyampaikan bahwa kesadaran politik masyarakat juga harus dibantu untuk wujudkan kondisi yang terus semakin membaik, sehingga pendidikan politik masyararakat semakin terbuka dan paham dengan situasi demokrasi.
"Bagi pemangku kepentingan harus terus mencerdaskan masyarakat agar bisa berpolitik dengan baik menggunakan hak pilih dengan baik, demikian juga dari tokoh-tokoh partai politik agar memberikan penjelasan kepada masyarakat yang menggunakan hak politik yang demokratis," katanya.
"Saya mendorong untuk terus dilakukan pertemuan-pertemuan, dialog diantara Forkopimda dengan masyarakat, kepala suku, tokoh agama dan semua bidang untuk mewujudkan PSU yang damai dan demokrasi, karena damai itu tidak bisa hanya dari keinginan kita saja selaku aparat keamanan tetapi keinginannya itu juga harus tumbuh dari dalam diri masyarakat sendiri," katanya.
Ia menambahkan media massa, baik cetak dan elektronik dapat melakukan upaya-upaya penyajian berita dan informasi yang mengedukasi masyarakat.
"Kami harapkan agar media massa memberikan keterangan yang obyektif, tidak memprovokasi dan tidak memberikan hal-hal yang dapat memicu yang tentunya suasana menjadi tidak nyaman. Masyarakat juga harus bijak dalam mencerna informasi sehingga tidak cepat terprovokasi," katanya.
Sebelumnya, pada Jumat pagi sekitar pukul 08.45 WIT bertempat di Lapangan Barnabas Suebu Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura telah dilaksanakan apel gabungan TNI-Polri dalam rangka kesiapan pengamanan PSU di daerah tersebut.
Bertindak selalu inspektur apel Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar, yang dihadiri oleh Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Herman Asaribab, Asops Kodam Kolonel Inf Yusuf Sampetoding, Dir Sabhra Polda Papua Kombes Pol Yan Frist Kaiway, Danyon 751/Raider Letkol Inf Akmil, Dandim 1701/Jayapura Letkol Inf Nova Ismilianto, Kapolres Jayapura AKBP Gustav R Urbinas.
Lalu, Bupati Jayapura Mathius Awaitauw yang juga calon bupati, Ketua FKUB Papua Lipiyus Biniluk, Ketua Divisi Logistik KPU Papua Izak Hikoyabi, Godlief Ohee calon bupati, Siska Yoku calon bupati, Abdul Rahman Sulaiman wakil calon bupati dan Marcelino Waromi calon wakil bupati.(*)

