Timika (Antara Papua) - Institut Pertanian Bogor (IPB) menyosialisasikan hasil identifikasi sagu di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, yang merupakan program kerja sama Dinas Pertanian Mimika dan IPB.
"Hari ini kami undang perwakilan masyarakat, Lemasa, Lemasko, LPMAK untuk mendengar secara langsung hasil identifikasi tim dari IPB siapa tahu ada masukan dari masyarakat untuk revisi," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mimika Yohana Paliling di Timika, Senin.
Yohana menjelaskan bahwa kegiatan identifikasi sudah berjalan 2016 lalu. Tim melakukan penelitian selama tiga bulan (Juni- Agustus 2016) di Kampung Naena Muktipura Distrik Iwaka, Kampung Hiripau Distrik Mimika Timur dan Kampung Mioko Distrik Mimika Tengah.
Kegiatan identifikasi aksesi sagu di tersebut kata Yohana akan digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan sagu unggulan yang ada. Termasuk pemanfaatan data yang diperoleh bagi masyarakat lokal dalam meningkatkan perekonomian karena dengan perolehan pati yang banyak maka hasil penjualan akan meningkat.
Berdasarkan hasil identifikasi, Distik Mimika Tengah, Iwaka dan Mimika Timur memiliki potensi produksi tertinggi berturut-turut sebesar 402, 275 dan 326 kiloram (kg) pati kering per pohon.
Sedangkan sesuai dengan data terakhir dari IPB, jumlah lahan sagu Mimika saat ini sebesar 300.000 hektare.
"Pati sagu yang dijual oleh masyarakat lokal pada umumnya masih dalam keadaan basah sehingga tidak dapat bertahan lama. Untuk itu perlu diberikan pengetahuan kepada masyarakat lokal dalam proses penanganan pascapanen sagu," katanya.
Bupati Mimika Eltinus Omaleng mengapresiasi hasil identifikasi sagu yang dilaksanakan berkat kerja sama Dinas Pertanian Mimika dan IPB tersebut. Ia berharap bukan saja sagu melainkan juga dilakukan identifikasi untuk tumbuhan penghasil pangan lainnya di Mimika.
"Ada mangrove, ada buah merah dan lain-lain yang bisa diidentifikasi sehingga bisa dikembangkan lebih baik untuk menambah ekonomi masyarakat, kita harap kedepannya dilakukan untuk jenis lain," kata Omaleng.
Eltinus juga berharap produk olahan yang telah dikembangkan oleh kelompok-kelompok binaan dinas pertanian, peternakan, dan perikanan dapat dipromosikan lebih luas sehingga diketahui masyarakat umum," ujarnya. (*)
Berita Terkait
Tokoh masyarakat Papua Pegunungan ajak warga sukseskan Pilkada serentak 2024
Senin, 20 Mei 2024 2:35
Yonif 122/TS bersama warga Keerom menanam bawang merah
Minggu, 19 Mei 2024 20:43
KPK temukan dua perusahaan di Papua tunggak pajak kendaraan Rp1 miliar
Minggu, 19 Mei 2024 18:49
Babinsa Posramil bantu salurkan logistik korban banjir di Kurik
Minggu, 19 Mei 2024 18:46
BI: Pentingnya inovasi dalam pengembangan sumber ekonomi baru Papua
Minggu, 19 Mei 2024 17:17
Dishub Papua Tengah: Landasan Bandara Nabire ditambah 900 meter
Minggu, 19 Mei 2024 17:15
Pemkab Biak Numfor salurkan pemanfaatan dana Otsus Papua Rp15 miliar
Minggu, 19 Mei 2024 17:11
Festival Cenderawasih 2024 upaya dorong sumber pertumbuhan ekonomi
Minggu, 19 Mei 2024 17:10