Biak (Antaranews Papua) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, mengklaim Annual Parasite Incidence (API) atau angka kesakitan malaria di daerah itu berkurang dari 7,6 persen menjadi 2,8 persen per 1.000 penduduk hinggga pertengaan 2018.
"API merupakan jumlah penderita malaria dengan konfirmasi laboratorium positif terhadap populasi di wilayah tertentu dan waktu tertentu per 1.000 penduduk. Kami mengupayakan angka penderita malaria akan turun hingga endemis rendah adalah 0-1 per 1.000 penduduk," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Biak Ruslan Epid ketika dihubungi di Biak, Minggu.
Ruslan berharap penurunan API malaria di Kabupaten Biak Numfor dapat mencapai standar nilai dari badan kesehatan dunia (WHO) di mana standar maksimum API kurang dari 5 persen .
Ia menyebut penurunan angka kesakitan malaria di Kabupaten Biak Numfor merupakan peran nyata dari petugas kesehatan dan kader kesehatan di berbagai Puskesmas dan Puskesmas Pembantu dalam pencegahan kasus penyakit malaria.
Sedangkan upaya lain penurunan API malaria, menurut Ruslan, Dinas Kesehatan setempat gencar memromosikan kesehatan kepada masyarakat tentang perilaku hidup sehat bersih.
"Dinas Kesehatan juga telah melengkapi sarana alat mikroskop dan petugas kesehatan untuk pemeriksaan penyakit malaria di 21 Puskesmas," katanya.
Ruslan mengatakan Kabupaten Biak Numfor merupakan salah satu dari 29 kabupaten/kota yang dinilai telah berhasil dalam penanganan dan pencegahan penyakit malaria.
Sesuai target pada 2019, Kabupaten Biak Numfor akan menjadi kabupaten menuju eliminasi penyakit malaria di Provinsi Papua.
Kementerian Kesehatan menyatakan situasi malaria di Indonesia pada 2017, dari jumlah 514 kabupaten/kota di Indonesia, 266 (52 persen) di antaranya wilayah bebas malaria. 172 kabupaten/kota (33 persen) endemis rendah, 37 kabupaten/kota (7 persen) endemis menengah, dan 39 kabupaten/kota (8 persen) endemis tinggi.