Jayapura (Antaranews Papua) - Pemkab Sarmi melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UKM setempat memberikan pelatihan dan bantuan alat produksi pembuatan minyak mentah (Crude Coconut Oil atau CCO) bagi pengrajin minyak kelapa.
Wakil Bupati Sarmi Yosina T Insyaf, di Jayapura, Jumat, mengatakan pengrajin diberi pelatihan pembuatan minyak mentah yang baik serta benar sehingga kualitas, mutu tetap terjaga. Pelatihan itu merupakan kerja sama Dinas Perindagkop dan UKM dengan Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Lokal (LPEL).
Bupati berharap, produksi minyak goreng dengan nama PHICO atau "Papua Home Industry Coconut Oil" bisa meningkat.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam (kelapa) yang melimpah ruah di sepanjang pesisir pantai, membuka lapangan kerja baru, meningkatnya pendapatan keluarga, mengurangi angka pengangguran dan memperkuat ketahanan pangan.
Menurut Yosina, di sisi lain pemerintah daerah melalui Dinas Perindagkop dan UKM serta LPEL juga memberikan penghargaan yang tinggi kepada para pengrajin minyak mentah dari kelapa dalam di Distrik Pantai Barat karena dengan peralatan yang serba terbatas tetap bersemangat memproduksi sejak September 2017 sampai Juni 2018.
"Para pengrajin ini juga menyumbang minyak mentah 4.036 liter dari 8.817 liter secara keseluruhan atau 45,77 persen, sehingga diharapkan dengan pemberian peralatan dan pelatihan, dapat memacu semangat kerja mereka," ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Industri Diperindagkop-UKM Kabupaten Sarmi Daniel Sabarofek mengatakan kegiatan ini merupakan kebijakan pemerintah daerah yang pro pada rakyat dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang tersedia dan pada akhirnya menjadi strategi pembangunan dengan menempatkan sektor ekonomi rakyat.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada 25-28 Agustus 2018 lalu di Kampung Niwerawar, Distrik Pantai Barat dan diikuti 10 kelompok di mana satu kelompok terdiri dari 1-15 orang pengrajin minyak mentah.