Timika (ANTARA) - Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme (LPMAK) sebagai pengelolah dana kemitraan PT Freeport Indonesia akhirnya resmi menunjuk Yayasan Pendidikan Lokon untuk mengelolah Sekolah Asrama Timika Papua (SATP) di SP4, kelurahan Wonosari Jaya.
Keseriusan LPMAK dan Yayasan Lokon tersebut diwujudkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama oleh Sekretaris Eksekutif LPMAK Abraham Timang dan Ketua Umum Yayasan Pendidikan Lokon di Timika, Rabu (15/5/2019).
Sekretaris Eksekutif LPMAK Abraham Timang mengatakan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Lokon bertujuan agar pengelolaan Sekolah Asrama Taruna Papua secara profesional.
Menurut Abraham, LPMAK telah lama bermitra dengan Yayasan Lokon selama kurang lebih 15 tahun sejak 2003. Yaitu dengan menagani peserta beasiswa LPMAK tingkat SMP dan SMA di Sulawesi Utara, sehingga tidak diragukan lagi dalam pengelolaan sekolah dan asrama.
Abraham yakin pihak Lokon akan konsisten dengan kesepakatan-kesepakatan yang dibuat.
Dengan demikian diharapkan betul-betul memberikan pendidikan yang berkualitas sehingga anak-anak bisa keluar dengan hasil yang baik dan puas.
Bukan saja dari sisi akademis melainkan juga dari segi prilaku, kepribadian dan kerohanian sebab Lokon punya pegalaman yang cukup terkait penanganan sekolah berpola asrama.
Sementara itu Wakil Sekretaris Eksekutif Bidang Pendidikan dan Kesehatan LPMAK/ Febian Magal mengatakan Sekolah Asrama Taruna Papua adalah salah satu ikon Program pendidikan LPMAK sehingga diharpkan Lokon dapat mengelolah sesuai dengan keberhasilan mereka dalam mengelolah pendidikan di tempat lain dalam rangka peningkatan mutu pendidikan sehingga tidak hanya berdampak pada pendidikan di SATP melainkan juga di Mimika secara umum.
Selanjutnya, kata Febain, akan dilakukan acara serah terima dalam hal ini terkait dengan administrasi dari tim transisi kepada pihak lokon pada 1 Juli 2019 mendatang.
Febian mengatakan, dalam jangka waktu satu bulan kedepan tim transisi LPMAK akan mendampingi Lokon.
Pihak Lokon diberikan kesempatan untuk melihat hal-hal yang perlu diperbaiki atau dievaluasi termasuk terkait dengan SDM yang ada di sekolah maupun di asrama. Kerja sama dengan yayasan pendidikan Lokon akan dilangsungkan selama lima tahun namun akan dilakukan evaluasi setiap dua tahun oleh LPMAK.
Sementara itu, Vice President Community Development PT Freeport Indonesia Nathan Kum yang hadir dalam kegiatan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara LPMAK dengan pihak Yayasan Pendidikan Lokon mengatakan sehubungan dengan kehadiran Yayasan Pendidikan Lokon di Timika, khususnya di Sekolah Asrama Taruna Papua yang dikelola LPMAK, pada dasarnya PT Freeport merasa senang, dan yakin bahwa kedepan akan lebih baik lagi.
Nathan menambahkan, PT Freeport sangat mendukung program kerja sama antara LPMAK dan Yayasan Pendidikan Lokon.
Untuk itu diharapkan kedepan anak-anak di luar dari LPMAK bisa berpartisipasi dalam sekolah Taruna Papua agar adanya kolaborasi antara anak-anak Taruna Papua dan anak-anak dari luar Taruna Papua dan dibawah Yayasan Pendidikan Lokon.
Selain itu, Ketua Umum Yayasan Pendidikan Lokon, Daniel Rompis mengatakan, pihak Lokon menerima tawaran LPMAK dalam rangka mengelolah SATP lantaran Yayasan Lokon sendiri sudah bermitra dalam menangani pendidikan peserta beasisiwa LPMAK selama kurang lebih 15 tahun sejak 2003.
Selain itu yayasan Lokon juga sama-sama menangani sekolah asrama di Tomohon, Sulawesi Utara. Dengan modal itu kata Daniel akan sangat membantu penanganan sekolah dan asrama Taruna Papua. (*/adv)