Yogyakarta (ANTARA) - Para dosen Universitas Gadjah Mada menyeru kepada semua pihak khususnya elite politik segera mengakhiri ketegangan politik pasca-Pemilu 2019 dan kembali memfokuskan diri pada upaya meningkatkan kesejahteraan Bangsa Indonesia.
"Di saat yang bersamaan negara tetangga kita tetap fokus membangun. Jika ini terus terjadi berlarut-larut, hanya ada satu kepastian, yaitu bangsa ini akan tertinggal dari negara-negara tetangga kita," kata Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Panut Mulyono saat menyampaikan Pernyataan Sikap Akademisi UGM di Balairung UGM,Yogyakarta, Jumat.
Panut mengatakan terlalu lama bangsa ini terjebak dalam ketegangan yang tidak perlu hanya karena aspirasi dan preferensi politik yang berbeda dan terlalu besar sumber daya yang telah dicurahkan akibat perbedaan aspirasi politik.
Apapun aspirasi politiknya, menurut dia, seyogianya tidak mengubah komitmen bersama sebagai bagian dari Bangsa Indonesia untuk selalu mempertahankan dan memperkuat kesatuan dan persatuan Indonesia.
Meski demikian, para dosen UGM merasa prihatin atas eskalasi kekerasan yang terjadi pasca-Pemilu 2019. "Beberapa hari lalu kita prihatin menyaksikan bersama eskalasi ketegangan meningkat di Ibukota. Kondisi itu tidak terlepas dari ketegangan antar elemen masyarakat yang telah terbangun bahkan sejak periode sebelum kampanye pemilu," kata dia.
Oleh sebab itu, menurut Panut, para dosen UGM menyerukan kepada para pihak dan elite politik dan elemen masyarakat untuk kembali mengedepankan amanah Proklamasi 17 Agustus 1945.
"Marilah kembali pada nilai-nilai kejujuran, integritas, dan tidak menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan," kata dia.
Ia juga meminta agar semua pihak meninggalkan sebutan yang kurang patut kepada pihak yang memiliki aspirasi dan preferensi politik yang berbeda serta meninggalkan upaya penyebaran berita bohong serta saling mendiskreditkan antar anak bangsa.
"Hal ini hanya dimungkinkan jika semua elemen bangsa memprioritaskan keamanan, persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan," kata Panut.
Berita Terkait
Mahasiswa KKN UGM Yogyakarta renovasi perpustakaan SD Inpres Waryesi Supiori
Senin, 7 Agustus 2023 17:41
KKN PPM UGM selama 50 hari di Kabupaten Biak Numfor Papua
Rabu, 31 Agustus 2022 20:39
Kemenpora gandeng UGM untuk meriset kepemudaan dan olahraga
Sabtu, 26 Maret 2022 3:43
Pakar UGM nilai Indonesia berpeluang menjadi juru runding Rusia-Ukraina
Jumat, 25 Maret 2022 3:44
Tim UGM Yogyakarta lakukan asesmen dampak letusan Gunung Semeru
Senin, 6 Desember 2021 4:14
Jenazah Dekan Fakultas Peternakan UGM dimakamkan Sawitsari Sleman
Kamis, 4 November 2021 19:43
Mahasiswa UGM Yogyakarta teliti potensi alga cokelat sebagai antivirus
Kamis, 23 September 2021 9:02
Ketua DPD LaNyalla apresiasi UGM temukan alat penyimpan vaksin COVID-19
Kamis, 2 September 2021 9:29