Jakarta (ANTARA) - Wilayah Papua mempunyai banyak sesar aktif yang dapat menyebabkan gempa bumi di daerah itu kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono.
"Jadi cukup banyak dan panjang sejarah gempa di Papua," kata Daryono yang dihubungi di Jakarta, Kamis.
Dia menyebutkan sejumlah sesar aktif yang ada di Papua yaitu sesar Mamberamo atau Jalur Anjak Mamberamo yang sedang aktif saat ini.
Zona Sesar Mamberamo bagi kalangan para ahli kebumian juga populer disebut sebagai Sesar Anjak Mamberamo, Mamberamo Thrust, atau Maberamo Deformation Zone (DFZ).
Selain itu juga terdapat sesar aktif lain seperti Sesar Ransiki, Sesar Sorong, Sesar Yapen, Lengguru Thrust, Sesar Tarera-Aiduna, dan Jayawijaya Main Thrust.
Daryono mengatakan, secara tektonik, zona gempa di Papua cukup aktif dan kompleks. Penyebab utama (driving force) aktivitas gempa di wilayah Papua adalah tumbukan Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke utara dengan Lempeng Pasifik yang bergerak ke barat-selatan.
Selain itu juga terdapat desakan lempeng kecil Filipina yang menambah kompleksitas tektonik Indonesia timur.
"Dampak tumbukan itu menyebabkan pembentukan beberapa pegunungan lipatan di Papua, yang salah satunya Jalur Anjak Mamberamo yang sedang aktif saat ini," katanya.
Berita Terkait
Gempa bumi Banten M 5,1 dipicu sesar aktif di dasar laut
Jumat, 1 April 2022 16:37
BMKG pantau aktivitas Sesar Lembang Jabar sejak 1963
Rabu, 27 Januari 2021 9:32
BMKG: Gempa bumi di Sesar Garsela berpotensi merusak meski kekuatannya kecil
Senin, 2 November 2020 11:24
Tapanuli Utara diguncang gempa bumi magnitudo 3 akibat sesar aktif
Minggu, 10 Mei 2020 16:08
BMKG: Gempa bumi di Kudus menunjukkan Sesar Muria masih aktif
Sabtu, 2 Mei 2020 11:18
Pulau Yamdena Tanimbar miliki sumber gempa sesar darat aktif
Rabu, 26 Februari 2020 17:11
Gempa di wilayah Papua bukti Sesar Anjak Mamberamo zona sumber paling aktif
Minggu, 19 Januari 2020 11:39
BMKG: Sesar aktif pemicu gempa Halmahera Selatan masih misteri
Minggu, 15 September 2019 14:56