Timika (ANTARA) - Penyidik Kepolisian Resor Mimika, Papua, terus menyelidiki kasus dugaan pemerasan terhadap sejumlah pejabat Pemkab Mimika oleh oknum tidak bertanggung jawab dengan mencatut nama AKBP Agung Marlianto (Kapolres Mimika) dan AKP I Gusti Agung Ananta Pratama (Kasat Reskrim Polres Mimika).
AKBP Agung Marlianto di Timika, Minggu, mengatakan dari penelusuran yang dilakukan oleh penyidik Satuan Reskrim Polres Mimika, pelaku diketahui menghubungi para korban menggunakan dua nomor telepon seluler dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Para korban yang dihubungi tersebut, katanya, kebetulan terkait dengan proses hukum yang sedang dilakukan Polres Mimika.
"Pelaku menggunakan dua nomor telepon seluler. Dia melakukan pendekatan kepada korban yang ada kaitannya dengan penanganan kasus yang sedang kami tangani khususnya kasus korupsi," jelas AKBP Agung.
Di antara para korban yang mengadukan kasus tersebut ke Polres Mimika, ada yang sudah mengirim uang kepada pelaku.
"Ada dua orang yang dimintai uang, satunya belum sempat transfer, satunya lagi sudah kirim dana Rp15 juta kepada oknum tersebut," katanya.
Para korban ditengarai takut dengan ancaman pelaku untuk menindaklanjuti proses hukum kasusnya yang tengah dalam tahap penyelidikan aparat hukum.
Kapolres tidak menampik adanya dugaan keterlibatan orang dalam di lingkungan Polres Mimika terkait kasus dugaan pemerasan terhadap sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Mimika itu.
"Kalau orang tersebut bisa mengakses data pribadi lalu ada kaitannya dengan permasalahan hukum yang sedang dihadapi oleh para korbannya, berarti yang bersangkutan mendapatkan informasi itu dari dalam. Ini baru sebatas praduga kami, yang jelas selama pelakunya belum ditangkap kami hanya bisa berandai-andai saja karena belum ditunjang dengan bukti-bukti yang sahih," kata AKBP Agung.
Kapolres kembali menegaskan bahwa dirinya tidak pernah meminta dana sepeser pun dari pihak manapun, apalagi ASN, pengusaha dan lainnya baik secara pribadi maupun kedinasan.
"Saya memastikan tidak pernah melakukan hal seperti itu kepada pihak manapun, apalagi ASN atau pengusaha atau pejabat siapapun. Kalau ada hal-hal seperti itu, tolong berikan nomor handphone-nya kepada kami untuk kami lacak," jelas AKBP Agung.
Berita Terkait
Jayapura gunakan aplikasi OAP bantu proteksi warga asli Papua
Selasa, 17 Desember 2024 21:27
Warga Biak cairkan bansos sembako PKH di kantor Pos
Selasa, 17 Desember 2024 21:25
Masyarakat Mimika diimbau antisipasi dampak hujan-petir di Desember
Selasa, 17 Desember 2024 21:24
Polresta Jayapura Kota hadirkan Polisi Santa menjelang Natal
Selasa, 17 Desember 2024 21:22
Bandara Sentani Jayapura prediksi kenaikan penerbangan 5,03 persen
Selasa, 17 Desember 2024 17:45
Kapolres: 114 bangunan dan kendaraan dibakar di Kabupaten Lanny Jaya
Selasa, 17 Desember 2024 15:56
Pj Gubernur ajak warga jaga kamtibmas pasca pilkada di Papua
Selasa, 17 Desember 2024 15:52
Kementerian PPPA: Kesetaraan gender Papua menuju Indonesia emas
Selasa, 17 Desember 2024 15:50