Jakarta (ANTARA) - Koordinator Aksi Pergerakan Mahasiswa Pemersatu Bangsa, Markus, mengajak warga Papua belajar dari merdekanya Timor Leste yang nasibnya kini tidak lebih baik setelah memisahkan diri.
"Timor Leste sudah mencontohkan kepada kita bahwa merdeka tidak menjamin kesejahteraan seperti yang dibayangkan sebelumnya," kata dia dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Hal itu, Markus sampaikan saat aksi damai oleh 100 mahasiswa Papua yang menyerukan melawan segala macam upaya separatisme. Dia mengatakan apa yang terjadi itu tentu tidak diinginkan oleh masyarakat Papua.
Di lain pihak, dia meminta agar pemerintah menindak tegas pihak-pihak yang ingin mengacaukan stabilitas bangsa.
"Jangan karena alasan rasisme, gerakan separatis kemudian muncul untuk memecah belah bangsa. Gerakan separatis itu sudah bertolak belakang dengan konstitusi kita," katanya.
Menurut dia, Indonesia adalah negara yang terlahir dengan keragaman. Jangan pemerintah diintervensi oleh oknum-oknum yang akan memecah belah bangsa.
Dia juga meminta seluruh bangsa Indonesia tidak mudah terprovokasi atas isu-isu terkait referendum Papua.
Markus mengatakan gerakan separatis yang menginginkan Papua melepaskan diri dari Indonesia bertentangan dengan konstitusi.
Berita Terkait
Satgas Damai Cartenz lakukan patroli keamanan di Pegunungan Bintang
Sabtu, 20 April 2024 18:22
DPRD berharap pelaksanaan Pilkada Jayapura berjalan dengan baik
Kamis, 18 April 2024 17:39
Pj Bupati Biak Sofia buka raker pengendalian lingkungan hidup P3E Papua
Kamis, 18 April 2024 12:54
Pangdam XVII/Cenderawasih: Tokoh agama berperan aktif ciptakan pemilu damai
Senin, 15 April 2024 17:48
Satgas Damai Cartenz tangkap delapan anggota OPM di Dekai Yahukimo
Jumat, 12 April 2024 2:46
Kasatgas ODC: KKB tembak dua warga sipil di Kabupaten Puncak
Rabu, 10 April 2024 1:12
PHBI: Shalat Idul Fitri di halaman Kantor Gubernur Papua
Senin, 8 April 2024 14:39
MUI apresiasi kinerja Polda Papua wujudkan kedamaian selama puasa Ramadhan
Minggu, 7 April 2024 17:38