Sentani, Jayapura (ANTARA) - Nelayan asal Jayapura yang jatuh dari atas rumpon 775 yang berjarak 42 NM (nanometer) dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jayapura, Sabtu (14/12) sore diduga terhanyut hingga perairan negara tetangga Papua Nugini (PNG).
Kepala Kantor SAR Jayapura, Putu Arga Sujawadi di Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu, mengatakan memasuki hari keempat, nelayan yang jatuh di rumpon 775 itu hingga kini masih dilakukan pemantauan karena sesuai dengan prediksi "SAR map" wilayahnya sudah memasuki Papua Nugini (PNG).
"Kita sudah prediksi dan juga koordinasi dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) yang menginformasikan bila ada penemuan-penemuan atau korban nelayan tersebut," kata Putu Arga.
Menurut dia, sesuai dengan "Map SAR" korban sudah masuk wilayah PNG sehingga sudah di luar dari wilayah kerja SAR Jayapura. Untuk itu pihaknya tidak bisa masuk ke PNG.
"Dan yang lebih fokus adalah petugas perbatasan," katanya.
Sebelumnya, dikabarkan nelayan asal Jayapura jatuh dari atas rumpon 775 yang berjarak 42 NM dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura, Sabtu (14/12) sore.
"Kami mendapat laporan dari anggota Pol Airud Polda Papua pada pukul 07.00 pagi dan saya langsung menginstruksikan agar tim rescue bergerak ke lokasi kejadian menggunakan Kapal SAR RB 222 untuk melakukan pencarian pada Minggu (14/12) pagi," kata Putu Arga.
Korban diketahui bernama Rusli Hasilu (46) yang berdomisili di Kotaraja Jayapura. Kedua rekan korban sekaligus saksi kejadian mengatakan bahwa mereka mancing di atas rumpon 775, namun naas korban terjatuh dari rumpon dan tidak timbul kembali.
Rekan korban bersama nelayan berusaha untuk melakukan pencarian namun hingga malam menjelang Subuh belum juga membuahkan hasil.
"Sehingga rekan korban bersama nelayan melaporkan peristiwa itu ke SAR Jayapura untuk melakukan pencarian," demikian Putu Arga Sujawadi.