Gorontalo (ANTARA) - Pembiayaan pembangunan Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie di Provinsi Gorontalo sudah memasuki tahapan siap untuk dilelang, kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie di Gorontalo, Selasa, mengatakan pihaknya telah melaporkan kesiapan lelang rumah sakit tersebut kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa.
Rumah sakit umum provinsi itu akan dikembangkan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
“Saya bertemu Pak Suharso untuk menyampaikan rencana lelang RS Ainun. Proyek ini sejak awal mendapat atensi dan asistensi dari Bappenas bersama sejumlah kementerian lainnya,” katanya.
Rusli menjelaskan dokumen lelang saat ini sudah hampir selesai.
Saat ini, pemprov setempat juga sedang menunggu tim pendampingan dari Kejaksaan Tinggi Gorontalo.
“Surat pemprov sudah dibalas oleh kejaksaan tinggi. Kemarin sudah keluar SK tim pendampingan. Tahap berikutnya tinggal merampungkan dokumen lelang atau RFP (request for proposal),” kata dia
RS Ainun Habibie menjadi perhatian Menteri Bappenas Suharso Monoarfa.
Ia menyebut skema KPBU menjadi solusi bagi daerah yang butuh membangun layanan dasar namun terkendala APBD yang minim.
Dengan skema KPBU, memungkinkan pemerintah daerah membangun infrastruktur tanpa biaya besar dalam satu tahun anggaran.
Jasa atas layanan infrastruktur yang dibangun swasta ,dibayar pemerintah setiap tahun dengan jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan.
Berdasarkan hasil hitung-hitungan konsultan dan rekomendasi aparat penegak hukum, nilai pengembangan RS Ainun ditaksir Rp596 miliar.
Angka itu relatif lebih kecil dari perhitungan awal yang Rp801 miliar.