Jakarta (ANTARA) - Adaptasi digital (digitalisasi) bukan hal yang asing untuk menjadi salah satu faktor utama bagi para pelaku bisnis dan UMKM agar dapat bertahan dan bersaing di kala pandemi COVID-19, dengan cara berjualan online, daring.
Namun, selain kemampuan untuk beradaptasi dalam menerima perubahan dengan memanfaatkan teknologi dan internet, terdapat beberapa hal lain yang perlu diperhatikan para pelaku bisnis kecil, serta pemerintah sebagai pendukung terbaiknya.
"Kualitas produk adalah hal pertama. Produk UMKM Indonesia beragam, mulai dari pangan, seni, dan lainnya. Perlu adanya standar dan edukasi soal kualitasnya agar sesuai kebutuhan konsumen bahkan mengikuti pasar internasional," kata dosen Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Dr Zaroni melalui konferensi virtual, Selasa.
Lebih lanjut, ekosistem dan lingkungan agar mampu mendukung peran UMKM lebih maksimal. Menurut Zaroni, perlu adanya kebijakan pemerintah yang berpihak, sehingga dapat mendorong daya saing yang sehat.
"Kebijakan pemerintah seperti insentif pajak, training, edukasi, keberpihakan untuk UMKM dan startup agar dapat berperan banyak di sektor domestik," kata dia.
"Lalu, pebisnis juga perlu memperhatikan kebersihan dan kesehatan untuk membuat produk yang ketat dengan kedua hal tersebut, terutama di masa pandemi ini," ujarnya menambahkan.
Zaroni berpendapat, apabila pelaku bisnis mampu melihat dan menerima perubahan tren konsumsi masyarakat saat ini, dapat menjadi peluang bisnis mereka di pasar domestik.
Dukungan logistik yang luas pun tak kalah penting untuk menunjang kontribusi UMKM terhadap ekonomi Indonesia. Ia berharap, dengan dibangunnya infrastruktur seperti jalan raya, tol, bandara, pelabuhan, hingga tol laut dapat mempermudah akses barang hingga pelosok Indonesia.
"Kita sudah ke arah ke sana, dan ini bisa menjadi peluang (bagi pelaku logistik) buat jadi (penyalur) sentral UMKM dan pelaku usaha lainnya," kata Zaroni.
"Selain itu, digitalisasi logistik juga akan membuat semakin lancar (distribusi barang), dan paling tidak bisa menurunkan cost (ongkos kirim) hingga 5 persen," kata dia.
Berita Terkait
BNI Xpora bersama ICC Indonesia dorong UMKM tembus pasar global
Selasa, 12 April 2022 16:44
Jelang 10 Oktober, Zalora bagikan promosi diskon hingga 90 persen
Sabtu, 9 Oktober 2021 11:35
PON Papua - PB PON XX Papua apresiasi Tokopedia sebagai mitra e-commerce
Senin, 4 Oktober 2021 15:18
Kemenkop: UMKM Papua maksimalkan e-commerce seiring PON XX
Sabtu, 18 September 2021 16:23
Tren dan peluang bisnis 2021 yang harus diketahui pelaku UMKM
Sabtu, 6 Maret 2021 16:50
Pandemi akselerasi "e-commerce", Sirclo raih transaksi Rp1 triliun 2020
Kamis, 7 Januari 2021 10:55
Pandemi COVID-19, penjualan produk kesehatan-kecantikan melalui e-commerce naik
Minggu, 20 September 2020 3:17
BSSN pastikan melindungi keamanan data pribadi WNI
Rabu, 13 Mei 2020 11:00