Jakarta (ANTARA) - Ikatan Psikolog Klinis (IPK) menyatakan, masyarakat yang mengakses layanan psikolog klinis selama pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa keluhan psikologis terjadi pada anak dan remaja yang mengalami hambatan belajar.
Ketua Umum Ikatan Psikolog Klinis Indria Gamayanti dalam telekonfrensi bersama media yang dipantau di Jakarta, Rabu, menerangkan data masyarakat yang mengakses layanan psikologi klinis periode Maret hingga Agustus 2020 dari 194 psikolog di 27 wilayah provinsi menunjukkan terdapat peningkatan akses psikologi klinis pada kelompok anak dan remaja.
"Masalah psikologis tertinggi yang ditemukan berdasarkan keluhan dan hasil diagnosis oleh psikolog klinis, yaitu hambatan terkait dengan masalah belajar khususnya pada klien anak dan remaja sebesar 27,2 persen," katanya.
Secara umum, menurut dia, masalah psikologis yang secara konsisten banyak ditemukan pada semua kelompok usia adalah keluhan stres umum sebesar 23,9 persen, keluhan kecemasan sebesar 18,9 persen, keluhan mood swing atau suasana hati yang berubah-ubah 9,1 persen, adanya gangguan kecemasan 8,8 persen, dan keluhan somatis 4,7 persen.
Berdasarkan periode layanan, pada kelompok anak dan remaja terdapat kenaikan penerima layanan pada setiap periodenya. Sementara di kelompok dewasa dan lansia, jumlah individu yang mengakses layanan pada awal pandemi lebih banyak dibandingkan periode-periode selanjutnya.
Menurut Indria, masalah psikologis ini dapat berlanjut menjadi gangguan lebih serius jika tidak segera mendapat penanganan.
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dr Diah Setia Utami Sp.KJ, MARS menjelaskan adanya peningkatan gangguan kesehatan jiwa juga terjadi pada kelompok usia di bawah 30 tahun.
Diah menjelaskan situasi pandemi yang mengharuskan siswa sekolah dan mahasiswa untuk belajar hanya di rumah secara daring membuat kejenuhan yang berkebalikan dengan kebutuhan sosial kelompok usia muda yang lebih tinggi.
Dalam upaya menanggulangi masalah psikologis tertinggi yang ditemukan pada beragam kelompok usia, IPK Indonesia telah menjalin kolaborasi bersama berbagai pihak di antaranya dengan Kwartir Nasional Pramuka dengan Program Pelatihan Dukungan Psikologi Awal.
Hal itu dilakukan untuk membantu masyarakat agar mampu melakukan deteksi dini, penanganan keluhan maupun gangguan psikologis pada tingkat awal; dan memahami kapan dan ke mana harus melakukan rujukan.
"IPK Indonesia siap untuk menerima rujukan kasus-kasus yang memerlukan tindakan profesional lebih lanjut," katanya.
Berita Terkait
BNPB: Gempa susulan di Jayapura pengaruhi psikologis masyarakat
Selasa, 14 Februari 2023 4:08
Harga Emas jatuh di bawah level psikologis 1.800 dolar, tunggu petunjuk Fed
Kamis, 16 September 2021 4:43
PON Papua-Pelatih kempo minta KONI Sumbar perhatikan psikologis atlet
Minggu, 12 September 2021 14:19
Telaah - Jurnalis versus pandemi COVID-19
Minggu, 18 Juli 2021 10:36
Kurs Rupiah ditutup melemah kembali tembus level psikologis Rp14.000
Rabu, 17 Februari 2021 17:58
Kurs Rupiah kembali menguat tembus level psikologis Rp14.000
Selasa, 9 Februari 2021 11:38
Harga Emas "rebound" 21,8 dolar, balik ke atas level psikologis 1.800 dolar
Sabtu, 6 Februari 2021 7:11
Nilai tukar Rupiah menguat sentuh level psikologis Rp14.000 per dolar
Rabu, 3 Februari 2021 10:29