Memang benar ada laporan material yang tiba minggu pertama Februari lalu itu, Senin (8/2) dibakar KKB, kata Kapolres Puncak AKBP Dicky Saragih kepada ANTARA yang menghubungi dari Jayapura, Senin.
Dikatakan, selain membakar berbagai material, anggota KKB juga melepas baut-baut yang ada di menara (tower) tersebut sehingga dikhawatirkan bila ada angin kencang akan roboh.
"Bila ada angin kencang kemungkinan 'tower' tersebut akan roboh," ujar Saragih seraya mengakui saat ini komunikasi agak sulit karena jaringan 4G tidak berfungsi.
Saat ini komunikasi lebih banyak menggunakan fasilitas yang dimiliki Pemda Puncak dan itu pun terbatas kuota-nya.
Sebelumnya, 7 Januari lalu KKB dilaporkan membakar dua "base transceiver station" (BTS) yakni BTS 4 terletak di perbukitan Pingeli, Distrik Omukia, dan BTS 5, terletak di perbukitan wilayah Muara Distrik Mabuggi, Kabupaten Puncak, tutur AKBP Saragih.