Jayapura (ANTARA) - Bupati Intan Jaya, Papua Natalis Tabuni mengatakan dalam mengatasi gangguan keamanan di wilayahnya pihaknya akan mengirim kurir untuk bertemu dengan kelompok bersenjata.
Itu salah satu upaya untuk mengatasi masalah keamanan yang terjadi saat ini agar kembali kondusif hingga warga dapat beraktivitas dengan normal. Selain itu pihaknya juga sudah menurunkan tim untuk mendata warga yang mengungsi sehingga bisa diketahui secara pasti berapa jumlahnya.
Hal ini disebabkan sebagian besar warga di sejumlah kampung di Distrik Sugapa mengungsi sejak terjadinya kontak tembak antara kelompok bersenjata dengan aparat keamanan, kata Bupati Tabuni kepada Antara, Selasa.
Bupati Tabuni yang dihubungi dari Jayapura mengatakan warganya masih ketakutan, termasuk ASN hingga memilih mengungsi dan mengamankan diri beserta sanak keluarganya.
Ada enam lokasi yang menjadi tempat penampungan warga yang mengungsi yakni di gereja, polsek dan koramil yang saat ini kondisi mulai kekurangan logistik.
Sambil menunggu droping, kami akan meminta bantuan kios-kios yang masih memiliki persediaan bahan makanan untuk dijual ke Pemda sambil menunggu pengiriman dari Nabire.
Pesawat carter akan mengangkut bahan makanan, namun sambil menunggu droping dari Nabire, dia akan meminta bantuan dan membeli dari warung yang ada di Sugapa.*
Berita Terkait
Wakapolda: KKB serang dan menembak warga di Intan Jaya
Minggu, 3 November 2024 19:15
Satgas DC: Jenazah korban penembakan KKB dipulangkan ke Manado
Rabu, 14 Agustus 2024 18:34
Satgas Damai Cartenz: KKB tembak masyarakat sipil Distrik Sugapa
Selasa, 13 Agustus 2024 19:10
Koops Habema lakukan pengobatan keliling Distrik Sugapa Intan Jaya
Sabtu, 22 Juni 2024 19:09
Kapolres: Polisi selidiki pembakaran alat berat di Sugapa oleh KKB
Kamis, 30 Mei 2024 14:58
Kapolres AKBP Afrizal: Evakuasi korban tembak OPM di Homeyo dijadwalkan Sabtu
Sabtu, 4 Mei 2024 1:58
Satgas Damai Cartenz: OPM bakar gedung SDN Inpres Pogapa Intan Jaya
Rabu, 1 Mei 2024 13:23
Kapolres sebut anak korban kontak tembak KKB di Sugapa dievakuasi ke Nabire
Selasa, 9 April 2024 18:49