Biak,Papua (ANTARA) - Pelaksanaan Sail Teluk Cenderawasih 2023 (STC) merupakan upaya pemerintah Kabupaten Biak Numfor untuk mengangkat potensi wisata bahari dan budaya asli Papua dalam rangka menarik kunjungan wisatawan mancanegara.
Wilayah Biak Numfor berada di kawasan Timur Indonesia yang kaya akan potensi perikanan, pariwisata dan budaya masuk dalam kawasan wilayah kepulauan Pasifik.
Penyelenggaraan Sail Teluk Cenderawasih dalam rangka percepatan pembangunan dan pengembangan potensi sumber daya kelautan dan pariwisata Indonesia.
Sasaran kegiatan Sail ini sejalan dengan sembilan agenda prioritas pemerintah yang disarikan dalam istilah Nawacita Presiden Joko Widodo, terutama di butir tiga membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia.
Serta butir ke-7 Nawacita untuk mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
Potensi bahari
Wilayah Taman Nasional Teluk Cenderawasih, kaya dengan populasi ikan hias terbesar di dunia, terumbu karang, padang lamun, hutan mangrove.
Berbagai bentang alam pesisir atau coastal landscape yang unik dan menakjubkan sehingga bakal menjadi daya tarik sangat besar bagi wisatawan.
Pulau Biak dipilih tempat penyelenggaaan Sail Teluk Cenderawasih tidak hanya memiliki potensi bahari dan pariwisata namun wilayah ini memiliki jejak-jejak sejarah Perang Dunia II dan kekayaan bahari yang potensial.
Potensi bahari dan pariwisata hampir semua merata dan memiliki kesamaan sejumlah kabupaten yang berada di dua pemerintah provinsi Papua dan Papua Barat.
Kabupaten Biak Numfor, Supiori, Kepulauan Yapen, Waropen, Nabire, di Provinsi Papua dan Kabupaten Teluk Wodama dan Kabupaten Manokwari di Provinsi Papua Barat juga menyimpan berbagai potensi pariwisata.
Sejumlah kabupaten di Papua dan Papua Barat yang menjadi sasaran STC 2023 telah memiliki objek wisata tempat bersejarah sisa-sisa peninggalan Perang Dunia II.
Sail Teluk Cenderawasih 2023 diharapkan memiliki kegiatan yang lebih beragam, di antaranya bakti sosial dan kesehatan, reli kapal layar, kunjungan objek wisata, seminar budaya dan bahari, olahraga bahari, serta ekspedisi untuk riset.
Direktur Pengembangan Destinasi II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wawan Gunawan menyebut, tujuan Sail Teluk Cederawasih untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kabupaten.
STC 2023 di Biak, menurut Wawan, akan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur pariwsata dan perikanan.
"Melalui ajang STC 2023 dapat memperkenalkan potensi alam, nilai budaya, dan lokasi wisata kepada masyarakat Indonesia serta wisatawan Mancanegara,"ungkap Wawan.
Sail Teluk Cenderawasih, menurut Wawan, diharakan dapat menegaskan kembali citra Indonesia sebagai negara maritim dan membantu kemajuan ekonomi di Papua dan kawasan kepulauan Pasifik.
Sail Teluk Cenderawasih 2023 diselenggarakan dengan memformulasikan kegiatan pelayaran di wilayah laut dan aktivitas ekonomi lainnya yang berbasis kelautan.
Untuk mengoptimalkan pembangunan ekonomi sektor kelautan dengan menjadikan pariwisata bahari sebagai leading sektor.
Ekonomi kelautan Indonesia diyakini memiliki prospek yang sangat menjanjikan bagi kebangkitan
ekonomi Indonesia pada masa mendatang.
Mengingat potensi dimiliki daerah begitu besarnya dianugerah Tuhan Yang Maha Kuasa dalam bentuk potensi kekayaan yang berasal dari ekonomi kelautan yang dimiliki tanah Papua.
Percepatan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Biak Numfor akan berdampak nyata bagi perkembangan pariwisata di daerah dengan meningkatnya sarana dan prasarana destinasi wisata.
Jaga keamanan Papua
Keberhasilan penyelenggaraan Sail Teluk Cenderawasih 2023 sangat bergantung dengan situasi kenyamanan dan keamanan di tanah Papua.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua Yimin Weya mengakui, faktor keamanan menjadi salah satu faktor utama keberlangsungan Sail Teluk Cenderawasih 2023.
"Jika di Papua ingin lebih banyak wisatawan berkunjung ke suatu daerah maka terus menjaga keamanan dan kenyamanan. Ya, ini menjadi faktor utama wisatawan mau berkunjung ke suatu daerah,"ujar Yimin.
Ia mengakui, pemerintah Provinsi Papua sangat mendukung penuh penyelenggaraan Sail Teluk Cenderawasih 2023 karena menjadi kebanggaan daerah dapat menggelar kegiatan pariwisata berskala Internasional.
Kadisbudpar Yimin mengajak semua daerah yang akan menjadi sasaran kegiatan STC 2023 terus berbenah diri menyiapkan destnasi wisata unggulan yang menjadi fokus kegiatan pariwisata dan perikanan di kawasan wilayah adat Teluk Saereri.
Hal lain yang perlu dilakukan guna mendukung STC, menurut Yimin, pemerintah kabupaten dan bupati untuk saling bersinergi dan berkomunikasi membahas berbagai persiapan Sail Teluk Cenderawash.
"Program besar pariwisata dapat terselenggara dengan sukses dan berdampak langsung kepada masyarakat dan dunia pariwisata di Papua,"ujarnya.
Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Boy Ronsumbre mengakui, ajang STC 2023 sangat potensial dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dalam negeri dan turis mancanegara ke Kabupaten Biak Numfor.
"Bagaimana penyelenggaraan STC dapat sukses perlu melibatkan semua pemangku kepentingan, pelaku uasaha pariwisata dan masyarakat adat sebagai objek destinasi wisata budaya," ujar Boy Ronsumbre.
Ia mengakui, beragam potensi pariwisata dan perikanan miliki kawasan Teluk Cenderawasih menjadi daya tarik kunjungan wisatawan melalui ivent pariwisata berskala Internasional.
"HPI berharap dengan STC 2023 menjadi momentum kebangkitan pariwisata di tanah Papua sehingga kita perlu dukung bersama,"ujarnya.
Keberhasilan STC 2023 diharapkan juga mampu meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga bagi masyarakat lokal asli orang Papua yang berperan besar menjadi objek kesuksesan pariwisata Papua berskala Internasional.