Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan persentase penduduk miskin di wilayahnya selama enam bulan terakhir mengalami penurunan sebesar 0,82 persen poin yaitu dari 26,56 persen pada September 2021 menjadi 0,30 persen pada Maret 2021.
Kepala BPS Provinsi Papua Adriana Helena Carolina di Jayapura, Jumat, mengatakan persentase penduduk miskin di Papua untuk daerah perkotaan mengalami peningkatan sebanyak 0,08 persen poin menjadi 5,02 persen pada Maret 2022.
"Pada September 2021, presentase penduduk miskin untuk daerah perkotaan capai 4,94 persen sedangkan
perdesaan turun sebanyak 1,11 persen poin menjadi 35,39 persen," katanya.
Menurut Adriana, peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan, baik perkotaan maupun perdesaan.
"Pada Maret 2022, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan di perkotaan sebesar 67,42 persen, sedangkan perdesaan sebesar 78,40 persen," ujarnya.
Dia menjelaskan komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap Garis Kemiskinan Provinsi Papua di daerah perkotaan adalah beras, rokok kretek filter, daging ayam ras, telur ayam ras, dan tongkol atau tuna atau cakalang.
"Sedangkan komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap Garis Kemiskinan di perdesaan adalah ketela rambat atau ubi, beras, rokok kretek filter, daging babi dan ketela pohon," katanya lagi.
Dia menambahkan pada periode September 2021-Maret 2022, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami penurunan dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami peningkatan di mana hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.