Biak (ANTARA) - Panglima adat wilayah Saereri Yosep Daud Korwa meminta masyarakat adatnya untuk menjaga kekayaan sumber daya alam hutan dan laut sebagai aset daerah di kawasan Pasifik.
"Hutan dan laut menjadi sumber mata pencaharian masyarakat adat Saereri sehingga harus tetap terjaga keasliannya," kata Panglima Adat Saereri Yosep Daud Korwa menanggapi potensi SDA Saereri di Biak, Sabtu.
Ia mengakui, sumber daya alam hutan dan laut yang dimiliki masyarakat adat Saereri sangat membantu memberikan perekonomian warga lokal orang asli suku Biak.
Potensi SDA Saereri, menurut Yosep Korwa, di antaranya potensi bidang perikanan dan kelautan hingga sektor pariwisata alam dan budaya asli Biak.
Apalagi wilayah perairan Saereri, lanjut Yosep, merupakan kawasan wilayah perikanan nasional di kepulauan Pasifik.
Menyinggung penguasaan tanah adat yang dibuatkan sertifikat kepemilikan, menurut Yosep, hal itu sangat baik namun untuk memastikan kepemilikan pihak Badan Pertanahan Nasional Biak perlu mengecek asal usul tanah hak ulayat setempat.
"Ya ini untuk mencegah penerbitan sertifikat tanah yang tidak sah atau tak berdasar karena ketiadaan pelepasan tanah hak ulayat,"ungkapnya.
Ia berharap, di momentum hari ulang tahun ke-77 kemerdekaan RI dapat menjadikan semangat warga Biak untuk mengisi pembangunan di tanah Papua.
Yosep memberikan apresiasi kebijakan pemerintah Kabupaten Biak Numfor dikeluarkan Bupati Biak Herry Ario Naap untuk terus mengelorakan semangat nasionalisme dan patriotisme kepada anak milenial Biak dengan mengelar semarak 17 Agustus 2022.
"Masyarakat adat Saereri sangat antusias mengikuti berbagai lomba semarak 17 Agustus 2022 di Kabupaten Biak Numfor,"ujarnya.
Hingga, Sabtu, suasana perkantoran pemerintah, TNI/Polri, perusahaan swasta,BUMN/BUMD serta perumahan warga Biak Numfor sudah memasang berbagai jenis umbul-umbul dan bendera Merah Putih sebagai ikut menyukseskan perayaan detik-detik Proklamasi 17 Agustus 2022.