Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura mendorong pemerintah kabupaten yang berada di wilayah pegunungan Papua membangun lumbung pangan pada daerah masing-masing.
Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura Hendro Nugroho dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Jumat, mengatakan, tujuan dari pembangunan lumbung pangan itu untuk mengantisipasi fenomena embun beku yang memicu kekeringan di Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua.
"Sehingga kami sarankan agar daerah lain di wilayah pegunungan supaya membangun lumbung pangan serta membuat bak penampung air," katanya.
Menurut Hendro, fenomena embun beku terjadi karena tutupan awan pada atmosfer sangat sedikit sehingga hal tersebut berdampak kepada suhu udara menjadi lebih dingin karena panas yang diterima langsung dipantulkan kembali ke luar bumi.
Dia menjelaskan berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua melalui Manajer Pusat Pengendalian Operasi Jonathan Koirewoa menyebutkan sebanyak 2.740 warga yang terdampak.
"Jumlah itu berdasarkan pendataan di empat kampung di Lanny Jaya yang terdampak kekeringan akibat fenomena embun beku yakni Kampung Uwone, Luarem, Yugunomba dan Tumbubur," ujarnya.
Selain itu kata dia, total korban meninggal dunia di Distrik Kuyawage pada wilayah setempat mencapai empat orang yang meliputi dua orang dewasa dan dua balita.
"Sedangkan 61 warga dalam kondisi sakit diare dan tim kesehatan dari Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya masih menyelidiki penyebab kematian empat korban meninggal terkait kelaparan atau sakit," katanya.
Hendro menambahkan luas lahan pertanian yang terdampak bencana kekeringan akibat embun beku meliputi Luarem 12 hektare, Yugunomba 10 hektare, Tumbubur 10 hektare dan Uwome 4 hektare, sementara jenis tanaman pangan yang mengalami kerusakan yakni ubi dan keladi.