Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua menargetkan pada Tahun 2024 mencapai eliminasi malaria di daerah itu.
"Eliminasi malaria adalah upaya untuk menghentikan penularan malaria setempat dalam satu wilayah geografi Biak Numfor 2024," ujar Kepala Bidang Pengendalian Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Biak Ruslan Epid di Biak, Selasa.
Diakui Ruslan, kasus malaria masih ada namun bukan didapat di daerah bersangkutan tetapi bisa jadi masih ditemukan nyamuk penular malarianya.
"Sehingga tetap dibutuhkan kewaspadaan petugas kesehatan, pemerintah, dan masyarakat untuk mencegah penularan malaria," imbuh Kabid P2P Ruslan Epid.
Disebutkan Ruslan, kasus malaria di Kabupaten Biak Numfor sudah masuk di urutan ke-24 dibanding dengan penyakit lainnya.
Kesakitan malaria digambarkan dengan insidens malaria Annual Parasite Incidence (API), menurut Kabid Ruslan, untuk Biak sebesar 5/1.000 penduduk.
Disebutkan Ruslan, API adalah angka kesakitan per 1000 penduduk berisiko dalam satu tahun.
"Angka API digunakan untuk menentukan tingkat endemisitas malaria di suatu daerah," kata Kabid P2P Ruslan.
Kabid P2P Dinkes Ruslan menyebut, saat ini pihak dinkes melalui fasilitas kesehatan seperti layanan Puskesmas, Pustu dan rumah sakit terus mengintensifkan pemeriksaan darah pasien untuk memastikan terkena malaria.
Bahkan saat ini, lanjut Ruslan, dinkes Biak sudah meningkatkan pelatihan kader malaria di berbagai kampung dan distrik untuk mempercepat target eliminasi malaria Biak Numfor pada Tahun 2024.
"Keberadaan kader malaria untuk membantu pencegahan dan pengobatan malaria di kampung-kampung," katanya.
Pencanangan Biak eliminasi malaria pada tahun 2024 dilakukan Bupati Herry Ario Naap bersama Dirjen P2P Kemenkes Dr Maxi Rein Rondonuwu di Kampung Binyeri Samber Distrik Yendidori pada 7 November 2022.