Jayapura (ANTARA) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Papua dan Papua Barat menyebutkan tiga provinsi baru di Papua memiliki potensi besar calon investor apalagi cakupan kegiatan pasar modal masih sama dengan tahun sebelumnya.
Kepala Perwakilan BEI Papua dan Papua Barat, Kresna Aditya Payokwa di Jayapura, Minggu, mengatakan kini pihaknya sedang gencar meningkatkan jumlah investor agar meningkatkan pembangunan di wilayah setempat.
‘’Hingga kini kami masih proses adaptasi dengan kebijakan pemekaran, karena cakupan kegiatan juga belum ada perubahan,” katanya.
Menurut Aditya, wilayah pemekaran juga masih dalam proses penyusunan pemerintahan baru, sehingga belum dapat menargetkan jumlah investor di wilayah pemekaran tersebut
“Cakupan kegiatan pasar modal kini belum ada perubahan, masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.
Namun pihaknya melihat potensi yang ada sehingga BEI berharap semakin banyaknya daerah pemekaran, semakin meningkatkan perekonomian seiring pembangunan yang terus dilakukan oleh pemerintah, khususnya di daerah pemekaran.
“Sampai dengan Maret 2023 terdapat 12 kota di Papua dengan investor pasar modal terbanyak. Kota Jayapura menempati urutan pertama investor terbanyak 16.863, kemudian disusul Kota Sorong sebanyak 6.741 investor,” katanya.
Dia menambahkan disusul Kabupaten Mimika sebanyak 6.558 investor, Kabupaten Merauke sebanyak 5.023 investor, Kabupaten Manokwari sebanyak 4.910 investor, Kabupaten Jayapura 2.903 investor.
“Kabupaten Nabire 2.516 investor, Kabupaten Sorong 2.043 investor, Kabupaten Biak Numfor sebanyak 1.543 investor, Kabupaten Fak Fak sebanyak 1.319 investor, dan Kabupaten Jayawijaya 1.319 investor dan Kabupaten Kepulauan Yapen sebanyak 1.087 investor,” ujarnya lagi.