Jayapura (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) Papua berharap hadirnya Galeri Investasi (GI) digital di lingkungan pemerintah dapat meningkatkan partisipasi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai investor yang mana belum maksimal sehingga perlu dilakukan literasi terkait produk Pasar Modal.
Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Papua Kresna Payokwa di Jayapura, Kamis, mengatakan berdasarkan data hingga kini persentase ASN tergabung di Pasar Modal masih 15 persen dari total investor 91 ribu pada April 2024.
“Jadi tujuan hadirnya GI digital di Pemerintahan untuk meningkatkan partisipasi ASN serta pemahaman terkait produk-produk yang ada di Pasar Modal dan berdasarkan data kami pada April baru mencapai 15 persen dari total investor 91 ribu investor,” katanya.
Menurut Kresna, selain itu juga pihaknya melihat masih banyak ASN menjadi korban dari investasi bodong oleh sebab itu diharapkan hadirnya galeri investasi digital menjadi sarana memberikan sosialisasi dan literasi di lingkungan Pemerintahan.
“Dengan begitu menjadi pengetahuan terkait investasi legal dan ilegal,” ujarnya.
Dia menjelaskan seperti pada Senin (27/5) pihaknya telah membuka galeri investasi digital di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jayapura melibatkan 1.000 ASN dan aparat kampung yang mana bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura dan PT Phillip Sekuritas Indonesia sebagai Anggota Bursa mitra.
“Sehingga ke depan semakin banyak lagi galeri yang dibuka di lingkungan Pemerintah maka pemahaman tentang Pasar Modal bisa lebih baik lagi,” katanya lagi.
Dia menambahkan setiap masyarakat berhak mendapatkan informasi yang mana merupakan hak konstitusional setiap warga negara Indonesia tertuang pada Pasal 18F UUD 1945, yaitu bahwa setiap orang berhak berkomunikasi dan memperoleh informasi terutama terkait Pasar Modal.